Semilir angin mengelus lembut wajahnya yang masih basah oleh air mata pedih. Sasha memandang gemintang bertaburan di langit kelam. Bulir bening kembali membanjiri wajahnya. Tuhan, berikan yang terbaik untuk Erli.
* * *
Sasha menatap pusara yang masih basah. Bunga-bunga segar dan wangi menyelimuti gundukan tanah. Sasha mengusap nisan berwarna putih, bibirnya merapalkan doa terbaik untuk Erli.
'Erli, inilah jalan terbaik yang dipilihkan Tuhan untukmu. Berbahagialah di sana. Selamat tinggal, Erli,' bisik Sasha dalam hati.
-TAMAT-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H