Mohon tunggu...
AI SAFITRI
AI SAFITRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan bahasa Indonesia

Mahasiswa S1 pendidikan Bahasa Indonesia universitas Muhammadiyah A.R Facharuddin.

Selanjutnya

Tutup

Film

Menganalisis Film Di Ambang Kematian

4 November 2024   18:00 Diperbarui: 4 November 2024   21:07 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

akhirnya sang ayah melakukan pesugihan  kandang bubrah di mana sang ayah harus  merenovasi, memperbaiki, atau membongkar rumah , tidak boleh membersihkan rumah,jika area yang direnovasi sudah selesai, pelaku harus menghancurkan beberapa tempat untuk direnovasi lagi.

Jika syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi, maka salah satu anggota keluarga akan menjadi korban tumbal pesugihan. 

pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai hari di mana sang iblis meminta salah satu anggota keluarga dari sang ayah untuk di jadikan tumbal,tapi sang ayah menolak ,karna di ketahui sang ibu akhirnya sang ibu bersedia menumbalkan dirinya sampai hari di mana sang ibu meninggal secara teragis dengan menyiramkan air panas ke wajahnya.

Setelah kejadian tersebut Nadia,ayah dan sang kakak sangat terpukul,pada hari di mana ayah bercerita bahwa semua yang dia perbuat atas dasar rasa sayangnya pada keluarga ,ayah sangat sedih jika kelurganya  terus-menerus di hina oleh orang lain.

10 tahun beralalu di malam pergantian tahun sang iblis kembali datang dan mengambil sang kakak dengan cara yang tragis,karna merasa hidup nadia ada di ambang kematian akhirnya nadia dan ayah memutuskan untung mengakhiri pesugihan dengan melakukan berbagai cara,meraka melakukan perjalanan panjang mengelilingi pulau jawa tapi hasilnya tetap tidak ada.

Kesimpulan

film Di Ambang Kematian mengangkat isu psikologis,terutama dari perspektif pesikoanalisis Sigmund Freud .Dalam teori Freud pengalaman dekat kematian atau hal-hal yang mengancam nyawa seringkali membangkitkan dorongan dan ketakutan bawah sadar,yaitu insting kematian(Thanatos) dan dorongan hidup(eros) kedua insting ini berkonflik dalam diri manusia.

Dari kacamata freud tema utama dalam DI Ambang Kematian dapat di hubungkan dengan kecenderungan manusia untuk mendekati resiko dan bahaya sebagai bentuk pelampiasan atau pelepasan dari tekanan bawah sadar.karakter dalam film mengalami krisis yang mendalam sehingga mempengaruhi tindakan dan motivasi mereka,perjalanan ini menjadi refleksi bawah sadar mereka untuk memahami makna kehidupan ,mengatasi trauma masalalu dan melepaskan ketakutan tedalam mreka terhadap kematian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun