Mohon tunggu...
RM Zulkipli
RM Zulkipli Mohon Tunggu... -

Ada Negara, baru ada Rumah..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Kali Bambang Soesatyo Merusak Ruang Publik?

14 September 2011   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:58 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana bisa dikatakan Pemerintah Indonesia mengalami kekalahan, seperti yang dikatakan Bambang, sementara persidangannya belum selesai.

Bila merujuk pada kedua sumber bantahan terhadap pernyataan Bambang terkini, maka ada dua point yang didapat. Pertama, di Belanda tidak ada sidang yang berkaitan dengan Arbitrase terkait perkara Hesyam Al Warah-Rafaat Ali Rizvi melawan Pemerintah Indonesia.

Kedua, memang ada gugatan terkait point pertama di ICSID di Amerika Serikat, tetapi persidangan belum dimulai, jauh dari adanya keputusan, seperti yang dikatakan Bambang.

Nah, bagaimana Bambang bisa menyatakan Pemerintah Indonesia kalah melawan Hesyam-Rafat di Arbitrase?

Tentu ada kemungkinannya. Pertama, Bambang menjadi hakim yang memutuskan gugatan Hesyam-Rafat vs Pemerintah Indonesia. "Pengadilan arbitrase internasional mewajibkan pemerintah RI membayar Rp 4 triliun kepada Hesham dan Rafat."

Kemungkinan kedua, Bambang mewakili Hesyam-Rafat dan juga mewakili Pemerintah RI. Kemudian, bilang..."ya Pemerintah Indonesia kalah deh.."

Kemungkinan ketiga, tentu berkaitan dengan motif Bambang secara personal atau kelompok.

Entah apa motif yang ada ketika membuat dua pernyataan itu?  Hanya dia yang tahu.

Bila motif Bambang mencari sensasi dan popularitas, tentu jauh. Sebab, sosok seorang Bambang sudah melewati tahap itu.

Bila hanya sekali Bambang membuat pernyataan seperti itu, tentu masyarakat bisa memberi maklum, bahwa dia keseleo lidah. Namun, bila sudah berulang, tentu kuat diduga ada sesuatu yang janggal didalam dirinya?

Memang ada pepatah lama yang mengatakan: Keledai yang bodoh saja tidak mau terperosok kedalam lubang yang sama. Tapi, itu Keledai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun