Mohon tunggu...
Panji Arimurti
Panji Arimurti Mohon Tunggu... Lainnya - Britpop's lover

Britpop's lover

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengenang 20 Tahun Rekor 72-10 Chicago Bulls

27 Oktober 2015   10:41 Diperbarui: 27 Oktober 2015   10:53 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuncinya dasarnya, jika pergerakan Jordan dimatikan lawan, Pippen bisa menerobos masuk ke pertahanan lawan, atau penembak-penembak jitu mereka seperti, Steve Kerr, Jod Buechler, dan Tony Kukoc sudah siap mengeksekusi. Sementara tugas Rodman hanya sebagai pengganggu lawan saat berebut bola rebound.

Selain mampu menerjemahkan arahan-arahan Jackson, kehadiran kembali Jordan juga menjadikan dirinya sebagai nahkoda yang disegani kawan maupun lawan. Lihat bagimana lucunya melihat Rodman menjadi kalem dan menurut saat diperintah dan diberi nasihat oleh Jordan. Padahal kita tahu, saat masih berseragam Detroit Pistons ataupun San Antonio Spurs, Rodman selalu meledak-ledak, kasar, menjengkelkan, dan sosok yang sangat dibenci semua pemain.

Atau, lihat juga bagaimana pemain-pemain lapis kedua macam Randy Brown (point guard), Jason Caffey (power porward), Bill Wennington (center) dan Jod Buechler (small forward) menjadi lebih percaya diri di musim tersebut kala dipimpin oleh seorang Jordan.

Lihat juga bagaimana lawan-lawan Jordan kala itu, macam Reggie Miller (Indiana Pacers), Clyde Drexler (Houston Rockets), hingga center New York Knicks Patrick Ewing hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat pertahanan tim mereka diporak-porandakan oleh Jordan lewat fade away jumper-nya. Bahkan center spesialis block yang baru saja masuk dalam  daftar NBA Hall of Fame, Dikembe Mutombo  tertunduk lesu kala ring yang dijaganya habis dihujani dunk oleh Jordan.

Sehingga sangat bisa dikatakan, sosok Jordan memang menjadi kunci kedigjayaan Bulls di musim tersebut. Jordan ibarat nyawa utama dari klub yang bermarkas di United Center tersebut
 

Tim Pertama dalam Sejarah

Bulls menutup musim reguler 1995/1996 dengan rekor menang-kalah 72-10. Di mana mereka mencatatkan rekor 39-2 untuk laga kandang dan 33-8 untuk laga tandang. Rekor 72-10 ini membuat Bulls menjadi tim pertama di NBA yang bisa menembus kemenangan 70 kali dalam satu musim. Untuk rekor kandang, mereka menjadi tim terbaik kedua dalam sejarah.

Sementara 10 kekalahan Bulls di musim tersebut diderita dari Orlando Magic, Seattle Supersonic, Indiana Pacers (dua kali), Denver Nuggets, Phoenix Suns, Miami Heat, New York Knicks, Toronto Raptor, dan Charlotte Hornets. Dan di tiga kekalah terakhir mereka, Bulls hanya kalah dengan selisih setengah bola.

Di babak playoff, rekor Bulls semakin luar biasa. Setelah menang mudah 3-0 atas Heat di putaran pertama wilayah timur, Jordan dan kawan-kawan melibas Knicks 4-1 di semifinal dan dan Pacers 4-0 final wilayah Timur, sebelum akhirnya memberi pelajaran kepada Sonic di babak final.

Selain catatan rekor menang-kalah yang luar biasa, Bulls juga mencatatkan para pemainnya dalam raihkan rekor individual di musim tersebut.  Jordan misalnya, yang MVP di musim reguler, All Star dan final.

1. Phil Jackson: Pelatih Terbaik
2. Michael Jordan:
    - All-NBA First Team
    - All-Star Game MVP
    - NBA MVP
    - NBA Finals MVP
    - NBA All-Defensive First Team
    - Regular season leader, Field Goals (916)
    - Regular season leader, Field Goal Attempts (1850)
    - Regular season leader, Total Points (2491)
    - Regular season leader, Scoring Average (30.4 points per game)
    
3. Scottie Pippen:
    - All-NBA First Team
    - NBA All-Defensive First Team
    
4. Dennis Rodman:
    - NBA All-Defensive First Team
    - Regular season leader, Rebounds Per Game (14.9)
    - Regular season leader, Offensive Rebounds (356)
    - Regular season leader, Rebound Rate (26.6)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun