Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikmati Hidup Tanpa Tinggalkan Smartphone, Mungkinkah?

13 Agustus 2024   20:16 Diperbarui: 14 Agustus 2024   11:37 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi smartphone I Sumber: pexels.com/PhotoMIX Company

Saat membaca topik pilihan ini, saya langsung berpikir. Mungkin gak ya, saya hidup tanpa smartphone? Kalau bisa, rasanya saya ingin bertepuk tangan dengan sukacita.

Kok gitu? Lha wong saya gak bisa lepas dari smartphone. Smartphone sudah menjadi kebutuhan pokok bagi saya. Hampir setiap hari saya menggunakan smartphone, walau hanya untuk mencari berita terkini. Menulis pun saya menggunakan smartphone.

Tinggalkan dan kurangi mengakses media sosial saya sudah coba, dan berhasil. Namun, apakah bisa menikmati hidup tanpa smartphone?

Dumb Phone, Tren Baru di Eropa dan Amerika

Ada tren unik yang kini makin populer di Eropa dan Amerika. Tren penggunaan dumb phone (ponsel bodoh). Dalam penjelasan Kompas.com (15/06/2024), dumb phone memiliki fitur yang terbatas. Hanya bisa digunakan untuk panggilan suara, mengirim teks, dan melihat peta. Penggunaan handphone ini untuk browsing dan media sosial pun sangat terbatas.

Tren ini sudah masuk ke semua kalangan, dari remaja, anak-anak, hingga orangtua. Banyak orangtua sangat khawatir dengan dampak penggunaan smartphone pada anak, sehingga beralih pada dumb phone. Membiasakan anak menggunakan ponsel biasa.

Kalau di Indonesia, dumb phone mungkin seperti ponsel fitur terbatas yang ukurannya kecil. Masih ingatkah kalian pada Nokia 3310, atau Samsung Keystone? Saya pernah menggunakan handphone seperti itu dulu.

Ponsel seperti itu sangat jarang, bahkan mungkin tidak ada yang menggunakannya sekarang di Indonesia. Dumb phone memang sangat bermanfaat untuk mengurangi screen time. Kemungkinan risiko kecanduan media sosial atau game di ponsel cerdas menjadi berkurang. Kemungkinan orang mengalami gangguan kecemasan karena penggunaan smartphone pun bisa menurun.

Ya, kita sangat mengetahui ponsel fitur dasar fungsinya memang sangat terbatas. Dengan sendirinya mereka akan jenuh, dan mengurangi penggunaan ponsel. Mereka akan mulai memperbanyak kegiatan di dunia nyata, bergaul bersama teman nyata, daripada menggunakan dumb phone.

Namun, rasanya sulit beralih ke ponsel fitur standar untuk warga Indonesia sekarang. Terlebih, para pekerja kantor, anak sekolah yang menggunakan smartphone untuk belajar, gen milenial dan gen Z. Hampir sebagian besar aktivitas harus menggunakan smartphone.

Menikmati Hidup Tanpa Tinggalkan Smartphone

Apakah menikmati hidup tanpa smartphone hanya sebuah khayalan? Menurut saya, tidak. Ini bukan sebuah khayalan, bagi beberapa orang di pedalaman, atau yang tak punya koneksi internet, mereka lebih bisa menikmati hidup tanpa bergantung pada smartphone. Lebih banyak melakukan kegiatan menyenangkan di dunia nyata.

Ada juga sebagian orang yang tidak terlalu mementingkan updatenya smartphone, atau kemajuan teknologi. Saya sendiri baru menggunakan smartphone pada usia 20-an. Bisa dibilang, saya gak up to date. Saat anak remaja seusia saya sudah memegang android dan blackberry, saya masih menggunakan ponsel biasa.

Smartphone pertama saya Samsung Galaxy Young, pada masa itu salah satu smartphone dengan sistem android terendah. Dulu saya sangat beruntung, mendapatkan hadiah voucher belanja sebesar 750 ribu rupiah dari salah satu lomba yang diikuti. Lalu, saya tambahkan sedikit uang untuk membeli sebuah smartphone.

Saya pikir, sudah waktunya saya menggunakan smartphone karena saya sedang kuliah. Terkadang, membutuhkan ponsel cerdas, agar lebih fleksibel saat mengerjakan tugas kampus seperti wawancara atau penelitian.

Kalau kamu mau mencoba hidup tanpa smartphone juga sangat dibolehkan. Asyiknya berselancar di dunia maya, tak pernah bisa menggantikan bahagia berkumpul bersama keluarga atau bermain bersama teman di dunia nyata.

Nah, buat yang mau tetap menggunakan smartphone juga boleh banget. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hidup tanpa tinggalkan smartphone.

Pertama, kamu perlu sadar untuk membatasi penggunaan smartphone. Gunakan smartphone hanya untuk kepentingan sekolah, atau pekerjaan saja. Boleh gunakan untuk menghibur diri, tetapi tak perlu berlebihan sampai seharian.

Kedua, saat bersama keluarga atau sedang mengobrol dengan teman, jauhkan smartphone. Fokuslah pada mereka yang nyata. Mereka tidak akan suka, saat sedang asyik bersama, kamu hanya melihat smartphone saja.

Ketiga, jangan gunakan smartphone ketika sedang dalam perjalanan atau sedang berkendara. Sangat berbahaya, bisa jadi kamu dicopet, atau mengalami hal yang tidak diinginkan saat berkendara.

Keempat, jangan terlalu banyak menginstal aplikasi di smartphone. Lebih baik punya sedikit media sosial dan aplikasi chat, tetapi efektif digunakan untuk berkomunikasi dengan teman dan saudara.

Kelima, matikan data di smartphone saat tidur. Bisa juga menggunakan mode pesawat. Hal ini akan membuat kamu tidur lebih nyenyak. Tidak bising karena suara notifikasi, dan tidak terkena radiasi smartphone.

Saya juga sudah menerapkannya. Sewaktu-waktu saya lupa matikan data, smartphone saya sangat panas dan baterai hampir habis. Duh, justru membuat smartphone cepat rusak.

Keenam, memperbanyak melakukan kegiatan bermanfaat dan berkualitas di luar ruangan bersama teman atau keluarga. Mengunjungi tempat wisata, berpetualang di alam, berkunjung ke perpustakaan atau museum, bukankah lebih asyik?

Menikmati hidup tanpa meninggalkan smartphone bisa banget kok, asal kamu pandai membatasi penggunaan smartphone. Sayang sekali kalau kamu melewatkan kegiatan menarik hanya karena smartphone.

Smartphone bisa kamu beli lagi apabila rusak, tetapi waktu yang hilang tidak akan bisa kembali. Momen kebersamaan yang terlewat tidak bisa terulang, jalinan persahabatan dan persaudaraan yang renggang sulit untuk dipulihkan. Jadi, bijaklah menggunakan smartphone!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun