Selain direbus, singkong juga bisa digoreng, dibuat nasi singkong, ketimus, bubur singkong, atau olahan singkong lain yang enak dan cocok sebagai pengganti nasi.
Bagi ibu hamil dan menyusui, singkong bisa dikonsumsi, tapi kamu harus pintar membatasi. Jangan mengonsumsi singkong berlebihan karena bisa mengakibatkan risiko bayi cacat bawaan lahir atau kelainan tiroid. Singkong juga bisa menurunkan kadar yodium dalam tubuh.
Inilah fakta menarik terkait singkong. Singkong memang sangat cocok sebagai pengganti beras, tetapi kamu tetap harus mengonsumsinya secara bijak. Kamu bisa juga mengonsumsi bergantian dengan kentang, pisang, olahan gandum, ubi jalar, jagung dan lain sebagainya.
Sejak zaman dulu, beras merupakan makanan utama yang wajib ada di rumah masyarakat Indonesia. Termasuk saya, rasanya tidak lengkap tanpa makan nasi walau hanya sekali sehari.
Namun, kondisi kenaikan harga beras yang tajam membuat kita harus berpikir keras mengolah makanan lain yang mengandung karbohidrat dan bergizi sebagai selingan pengganti nasi.
Apakah beras suatu saat bisa menjadi barang langka di Indonesia? Mungkin saja, apabila kita tidak menjaga keberlangsungan pertanian dengan baik. Bijak pengolahan lahan kosong, jaga sawah dan alam.
Saya juga cucu seorang petani, yang mengetahui begitu sulitnya kemungkinan panen di tengah perubahan iklim yang tidak menentu dan banyak hama. Gagal panen bukan hanya sekali dua kali.
Jadi, yuk sama-sama menghargai pekerjaan petani, dan makin pintar mengolah makanan lain pengganti beras!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H