Empat prinsip hak anak, sudahkah kamu terapkan di rumah?
Ada hal yang mungkin dilupakan sebagian orangtua dalam pengasuhan seorang anak. Hal itu adalah prinsip hak anak. Pada postingan feed Instagram KemenPPPA (15/01/2024), ada empat prinsip hak anak yang harus diperhatikan dalam pengasuhan anak.
Pertama, non diskriminasi, atau tidak membeda-bedakan. Semua anak berhak mendapatkan perhatian yang sama dari orangtua dan keluarga. Semua anak memiliki bakatnya masing-masing, memiliki kelebihannya tersendiri.
Walaupun ada sebagian anak yang terlihat berbeda, mereka tetap memiliki hak untuk mendapatkan kasih sayang yang sama, perhatian yang sama, perlakuan yang sama dari pengasuh. Baik kakak, adik, anak kandung, atau anak asuh.
Kedua, kepentingan terbaik bagi anak. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh orangtua (ayah dan ibu), atau pengasuh, harus memikirkan kepentingan terbaik bagi anak. Bukan hanya kepentingan yang baik bagi diri atau keluarga.
Ketiga, prinsip kelangsungan hidup, dan perkembangan anak. Ini salah satu hak yang wajib diberikan pada anak. Prinsip ini berhubungan dengan kelangsungan hidup anak. Menjamin anak mendapatkan kesempatan untuk hidup dengan layak, melalui masa tumbuh kembang dengan baik.
Prinsip ketiga sangat lekat dengan kehidupan anak. Berhubungan dengan terjaminnya kesehatan psikis dan fisik anak. Membuang anak, menelantarkan anak, tidak memberikan makanan yang layak untuk anak merupakan hal yang sangat jauh dengan prinsip ketiga. Kasus penemuan bayi oleh Nana Mirdad menjadi pembelajaran untuk kita. Orang yang membuang bayi tersebut, sama saja merenggut hak untuk hidup anak.
Keempat, penghargaan terhadap pendapat anak. Tidak ada anak yang ingin diabaikan, semua anak ingin didengarkan pandangannya, dipertimbangkan pendapatnya. Setiap anak sama seperti kita, memiliki hak untuk berpendapat dan memutuskan sesuatu.
Ketika bayi dan balita, kita bisa mengatur anak sepenuhnya. Setelah anak mulai bersekolah, menjadi anak dan masuk remaja, mereka berhak kita dengarkan pandangannya tanpa menghakimi. Menghargai anak apabila menyampaikan suatu pendapat.
Memberikan kesempatan anak untuk berbicara, memilih hal baik untuknya, dan memutuskan yang terbaik menurut diri anak sendiri. Tentu tetap dalam pengawasan orangtua. Orangtua juga tidak semestinya melepaskan secara keseluruhan, jika pilihan anak salah, maka tugas orangtua untuk menegur dan memberikan arahan.
Mungkin ada hal yang mempengaruhi seorang ibu atau ayah melakukan sesuatu tanpa memikirkan kepentingan anak. Namun, sebelum memutuskan melakukan hal buruk atau mengabaikan anak, bukankah sebaiknya mencoba berkonsultasi pada psikolog atau orang yang kamu percaya?