Memiliki keluarga harmonis dan bahagia, merupakan impian hampir semua pasangan suami istri. Apalagi, untuk pasangan yang masih sangat bucin pada awal pernikahan. Kenyataan berkata lain, ketika kita mengetahui kehidupan rumah tangga lebih rumit dari yang dibayangkan.
Dilansir dari liputan6.com (22/04/2018), seorang penulis bernama Robert Stevenson mengatakan, “pernikahan adalah satu percakapan panjang, yang dapat mengalami masa krisis dalam suatu waktu.”
Krisis pernikahan terjadi tidak memandang seberapa lama usia pernikahanmu. Bahkan semakin lama hubungan pernikahan itu, akan semakin banyak, dan semakin rumit masalah yang akan dihadapi.
Kemudian, menurut laman resmi Bright Side dari keterangan liputan6.com, kita tidak perlu takut menghadapi krisis pernikahan. Krisis pernikahan merupakan tanda hubungan yang sedang berkembang, selama kita tidak menyerah, dan mencari solusi dari setiap masalah yang dialami dalam pernikahan.
Bagaimana jika kita tidak bisa melewati krisis pernikahan tersebut? Sebuah pertengkaran kecil mungkin akan terjadi, tetapi bisa saja menjadi semakin besar dan membuat kesempatan terjadinya KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Apakah hanya pasangan suami istri yang menderita karena KDRT?
Kasus pembunuhan empat anak di Jagakarsa
Sebuah peristiwa memilukan terjadi beberapa waktu lalu. Seorang ayah diduga melakukan pembunuhan pada empat anaknya di Jagakarsa, setelah melakukan KDRT pada istrinya. Bagaimana kronologi kasusnya?
Warga dikejutkan dengan kasus pembunuhan yang terjadi di Jagakarsa pada 6 Desember 2023. BBC News Indonesia (11/12/2023) menjelaskan bahwa Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Bintoro, menemukan empat jasad anak berjejer di salah satu kasur dalam kamar sekitar pukul 14.50 WIB.
Setelah diidentifikasi, keempat jasad tersebut adalah anak dari Panca yang diduga melakukan pembunuhan pada anak-anaknya sendiri, dan melakukan percobaan bunuh diri dengan melukai pergelangan tangannya sendiri. Namun, sang ayah justru selamat.
Anak-anak yang telah meninggal berusia 6 tahun, 4 tahun, 3 tahun, dan 1 tahun. P sebagai ayah korban diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan karena sebilah pisau tepat ditemukan di samping tubuh pelaku di lokasi kejadian perkara.