Ketika anak mulai bersekolah, orangtua memberikan kepercayaan penuh pada guru dan sekolah. Mulai sibuk dengan pekerjaan, dan jarang berbincang dengan anak. Pada saat anak di rumah, waktu luang sangat terbatas untuk bermain dengan anak.
Bagaimana orangtua memahami anak sepenuhnya, apabila jarang mengobrol di rumah? Kurangnya kedekatan anak dengan orangtua, membuat siswa korban kekerasaan jarang menceritakan masalah di sekolah pada orangtua.
Sebaliknya, anak yang sering melakukan kekerasan di sekolah salah satu penyebabnya bisa jadi ingin mendapatkan perhatian orangtua. Mereka sengaja membuat keributan di sekolah, agar orangtua mulai memperhatikan dan mendekati mereka lagi.
Itulah alasan-alasan yang menyebabkan langgengnya kekerasan di sekolah. Untuk mencegah kekerasan oleh siswa terus langgeng, butuh kerjasama guru, sekolah, orangtua, dan pemerintah.
Pentingnya pendidikan karakter diajarkan pada siswa di sekolah lebih intensif, pentingnya orangtua mendidik dan memberikan contoh baik pada anak. Bukan hanya sekolah yang bertanggungjawab untuk mewujudkan anak berkarakter baik. Dekatlah dengan anak agar ia tak enggan bercerita padamu.
Jangan kenalkan anak pada senioritas yang menindas, atau premanisme yang akan berakhir tak manis. Tegaskan anak untuk bertindak jika melihat, mendengar, atau menjadi korban kekerasan. Dukung anak menjadi siswa berkarakter baik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H