Hal utama yang harus dilakukan orangtua yaitu menerima anak apapun kondisinya. Anak yang tidak pandai matematika, bisa saja pandai bahasa, atau olahraga. Anak yang memiliki keterbatasan fisik atau bahasa, bukan berarti dia tidak berharga.
Semua anak itu selalu berbeda, pertumbuhan dan perkembangannya pun berbeda. Bakat dan karakternya juga tidak akan pernah sama. Jangan pernah menganggap anak tidak bisa, semua anak berharga. Juga memiliki keistimewaannya masing-masing.
Terlambat, belum tentu tidak bisa berbicara. Jika anakmu mengalami speech delay, justru harusnya disemangati, dibantu, agar anak bisa segera berbicara.
Introspeksi diri, apakah ada yang salah pada pola pengasuhanmu, sehingga anak mengalami keterlambatan perkembangan? Bukan kesal karena perkembangan anak dianggap terlambat.
Sempatkan me time agar pikiran rileks
Ada hal yang selalu dilupakan para orangtua, terutamanya ibu-ibu. Me time, salah satu hal wajib yang harus dilakukan olehmu. Dengan me time, pikiranmu akan lebih rileks. Kalau hati nyaman, pikiran nyaman, tidak mungkin mudah tersulut emosi.
Contoh me time seperti berbelanja, pergi ke salon, bermain game, mengobrol dengan teman-teman. Meluangkan waktu untuk  melakukan hal yang kamu suka. Baik itu ayah, dan ibu, keduanya harus menyempatkan diri untuk me time.
Seorang perempuan setelah menikah, bisa jadi terlihat berbeda. Yang tadinya terlihat cantik, mungkin akan malas berdandan. Yang tadinya sabar banget, bisa jadi lebih mudah marah. Ya, karena mengurus rumah bukan sesuatu yang mudah, apalagi yang diurus manusia.
Ujian bisa datang dari mana saja, pasangan, orangtua, dan juga dari anak. Emosi juga bisa datang kapan pun.
Tidak hanya anak yang harus diajarkan untuk mengendalikan emosi, tetapi kamu juga harus pintar mengelola emosi. Hanya kamu yang bisa mengelola emosi diri sendiri, agar tidak merugikanmu sebagai orangtua, juga merugikan anakmu.