Mohon tunggu...
Ainun Aini
Ainun Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hanya ridho-Nya yang kami cari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Munculnya Pemikiran Murjiah Dan Sekte - Sektenya

10 Oktober 2024   04:41 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:44 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekte ini dipimpin oleh Yunus Ibn "Un al-Namiri, mereka berpendapat bahwa iman adalah mengenal Tuhan, tunduk kepadanya, tidak takabur dan cinta kepadanya, bilamana karakteristik tersebut bukan merupakan unsur dari iman, karena itu bila ditinggalkan tidak akan merusak iman. Mereka berpendapat bahwa iblis sebenarnya sangat mengenal Tuhan tetapi karena ia takabur maka ia menjadi kafir. Selanjutnya, mereka mengatakan bilamana dalam hati seseorang telah bersemi rasa ketundukan dan rasa cinta kepada Allah maka perbuatan maksiat apapun tidak bisa merusaknya. Sekalipun begitu orang mukmin masuk surga karena keihlasan serta kecintaanya kepada Tuhan, bukan karena amal serta ketaatannya.

2. Ubaidiyat

Mereka adalah para pengikut dari Ubaid al-Muktaib, sekte ini berpendapat bahwa dosa dan kejahatan yang dilakukan tidak merusak iman, jika seseorang masih dalam keimanan maka dosa dan kejahatan yang dilakukan tidak merusak iman, jika seorang masih dalam keimanan maka dosa dan kejahatan yang dilakukannnya tidak akan merugikan dirinya. Semua dosanya nampaknya dengan jelas akan diampuni Tuhan, hanya satu saja yang tidak diampuni itulah dosa syirik.

3. Ghasaniyat 

Tokoh sekte ini adalah Ghasan al-Kufi, ia berpendapat bahwa iman adalah mengenal Allah dan Rasul-nya serta mengakui segala kebenaran dan ketentuan Allah dan rasulnya secara keseluruhan tidak secara parsial. Dan iman itu tidak bisa bertambah dan berkurang.Sementara itu al-Bagdadi (1928:123) menjelaskan pendapat sekte ini mengenai iman sebagai pengikut, iman sebagai pengakuan dan cinta kepada Allah, mengagungkan dengan tidak takabur pada-Nya. Iman bisa bertambah tapi tidak bisa berkurang sekte ini nampaknya berbeda dengan Yunusiah, sebab menurut sekte ini bahwa setiap unsur dari iman itu adalah merupakan bagian dari iman.

4. Saubaniyah

Mereka pengikut dari Abu Sauban al-Murji mereka berpendapat bahwa iman adalah mengenal dan mengakui Tuhan serta rasul-Nya. Mengetahui apa yang secara rasional tidak boleh dikerjakan dan apa yang secara rasional boleh ditinggalkan bukanlah termasuk iman. Dalam pandangan sekte ini amal adalah juga merupakan nomor dua dan iman berbeda dengan Yunusiah dan Ghasaniyah, mereka beranggapan bahwa apa yang menurut pertimbangan akal merupakan suatu kemestian, maka hukumnya wajib meskipun belum ada nasibnya dan Suyari' (Bagdadi: 124)

5. Tumaniyah

Tokoh sekte ini Abu Mua'az al-Tumani menurut pendapat mereka iman adalah apa yang terjaga serta terpelihara dari kekufuran. Di dalamnya terkandung beberapa unsur iman, apabila ditinggalkan maka orang yang meninggalkannya menjadi kafir. Setiap unsur dari unsur-unsur iman tersebut bukanlah iman dan bukan pula sebagian iman, unsr unsur iman tersebut bukan pula sebagian dari iman, unsur-unsur iman itu ialah ma'rifat, tasdiq mahannah, ikhlas serta mengakui tentang kebenaran yang dibawa rasul. Orang yang meninggalkan shalat atau puasa karena mengganggap halal diangngap kufur. akan tetapi kalau meninggalkannya dengan niat mengkodo maka tidaklah pembunuhan yang dilakukan melainkan dari sisi melecehkan,

6. Shalihiyah 

Mereka adalah pengikut Shalih ibn Umar al-Shalihi. Mereka berpendapat bahwa iman adalah mengenal Tuhan, ibadat menurut mereka bukanlah amal tetapi iman itu sendiri yaitu mengenal Tuhan. Apa yang dikenal secara umum sebagai ibadah seperti salat puasa dan lain menurut sekte ini bukan ibadah. Akan tetapi hanya merupakan ketaatan melaksanakan iman. Jadi konklusinya ibadah adalah iman itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun