Sebenarnya sih, ini titipan suami yang doyan banget sama Lontong Padang. Karena saya yang sering sepedaan, jadilah saya yang sering ketiban titipan untuk jajan Lontong Padang ini.
Kedua tempat ini memiliki kesamaan yaitu ada dua pilihan kuah untuk lontong yaitu kuah gulai nangka atau kuah gulai pakis. Selain itu, ada sala lauak, gorengan berbentuk bola yang juga khas dari ranah Minang. Kesamaan lain adalah di tempat ini juga menjual nasi uduk. Terakhir, soal harga, rata-rata harganya masih berada dalam kisaran 7.500 - 10.000 rupiah.
Lontong Padang 2 Raso berada di Jl. Datuk Moh. Akib No.76, persis sebelah Pempek Chaplin. Terdapat beberapa tempat duduk dan meja. Jadi, kalau mau makan di tempat sih bisa. Sudah lama sih tidak ke sini. Tapi salah satu keistimewaannya, di sini bisa mencicip gulai nangka dan gulai pakis sekaligus di sepiring lontong. Kalau ke sini, baiknya pagi ya, karena jam 8 saja kadang sudah habis tuh si lontong, apalagi sala lauaknya.
Sementara itu, Lontong Padang Terminal Perumnas berada di salah satu pojok ruko yang berada di Terminal Perumnas Sako. Tak banyak tempat duduk dan meja di tempat ini. Kebanyakan memang membeli untuk dibawa pulang. Antriannya cukup lumayan sih. Oh iya, biasanya, jam 10-an warung ini sudah tutup.
Karena dibawa pulang dan ga mungkin cuma untuk sendiri belinya, lagi-lagi secara total biasanya sekitar 20 ribu saya harus keluarin di warung ini.
3. Tahu Isi Pedas / Gehu Pedas Kambang Iwak
Dijual oleh mamang-mamang dengan logat Sunda. Lokasinya berada di pelataran depan Bubur Ayam Kang Didin Jl. Pangeran Sw. Subekti. Tepat di sebelahnya, ada gerobak yang menjual combro.
Gehu pedas ini dijual dengan harga 3 ribu rupiah per pcs. Gehu pedas ini aslinya adalah tahu isi dengan potongan sayuran (tauge, kubis, wortel) dan daging. Namanya pedas, tentu saja di dalam isian tahu ini rasanya pedas. Bagi saya sih pedas banget, tapi nagih.
Yang saya suka, ada sisa gorengan (kriyikan kalo saya bilang), yang bisa kita request sebagai bonus. Kalau beli dengan modal 10 ribu rupiah, maka kita bisa dapat 3 gehu pedas plus kembalian 1000. Bagi yang ga tahan pedas, tapi pengen makan gehu ini, baiknya siapkan minum sendiri ya.
Tak ada tempat duduk di dekat gerobak gorengan ini, kecuali kalau mau sekalian jajan bubur. Biasanya sih, yang jajan di sini untuk dibawa pulang atau makan di pinggiran Kambang Iwak.
4. Model Gendum Simpang Hotel Rio Dempo
Jika di atas saya mengulas makanan 'pendatang' sebagai sarapan pagi. Tak lengkap rasanya kalau tak membahas makanan khas Palembang sendiri. Ada makanan Palembang yang disebut dengan model.
Yang saya tahu, model sendiri terdiri dari 2 jenis. Bukan model fashion show dan model kalender ya.