Mohon tunggu...
Faridilla Ainun
Faridilla Ainun Mohon Tunggu... Human Resources - Ibu-ibu kerja

Ibu yang suka ngaku Human Resources Generalist dan masih belajar menulis. https://fainun.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Keluarga Cemara", Kenapa Fokusnya Euis Terus?

7 Januari 2019   01:43 Diperbarui: 7 Januari 2019   08:05 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Saya sempat merasa dibuat bingung, karena ini Keluarga Cemara, tapi rasanya titik berat ada di seputar Euis selalu. Mungkin memang Ara, walaupun sedikit tetapi menjadi penyemangat untuk keluarga ini tetap bisa bahagia di kondisi yang sedih. Mantra roda tak selamanya di bawah bisa jadi dianut juga. 

Aneka pertanyaan dan perasaan ganjil akan beberapa adegan tentu ada, seperti *

  •  Apakah semua debt collector semenyebalkan itu saat mengambil rumah karena hutang? Kalau nelpon di kantor sih iya, bentak-bentak. Siapa yang punya utang siapa yang dibentak. Nasib HRD mah gitu.
  • Berapa uang jajan Euis yang masih bisa nonton IG mantan grup dancenya di hp walau harus hidup pas-pasan.
  •  Uang dari mana Abah bisa beli motor 
  • Kenapa harus setahun nunggu pertunjukkan Ara 
  • Artinya Euis dan Agil punya tanggal lahir sama? Zodiak sama? Jangan-jangan shio juga sama *
  •  Dan masih ada beberapa pertanyaan lain yang mungkin gak penting

Urusan akting, Nirina Zubir tak perlu diragukan lagi kalau film keluarga seperti ini. Menjadi seorang Emak super tentu sudah dijiwai karena ia memang Emak-Emak eh ibu-ibu.

 Sementara itu, entah kenapa saya kurang sreg dengan akting Ringgo. Bisa jadi karena masih terlihat terlalu muda untuk punya anak usia SMP, atau bawaan melihat IG Ringgo yang menyenangkan dan doyan becanda, jadi peran sebagai ayah yang penuh pemikiran kurang kena aja buat saya. 

Scene Stealer tak hanya Asri Welas yang pastinya selalu lucu, kadang nyebelin, tapi bisa menyenangkan juga. Ada Maudy Kosnaedi yang kecantikannya awet banget. Juga Kafin Sulthan yang menjadi Deni, teman Euis. Kalau yang terakhir, mungkin saya masukkan scene stealer karena parasnya yang ganteng imut. Yahahaha. 

Adanya product placement berupa ojek online walau menghibur karena menunjukkan realita, tapi sempat membuat ada rasa terganggu juga. 

Walaupun begitu, saya jatuh cinta pada lagu yang ada di film ini. Bukan hanya karena ada suara BCL yang menyanyikan Harta Berharga dengan versi lebih masa kini. Tapi saya bisa bersenandung karena Dialog Dini Hari - Tentang Rumahku dan Banda Neira - Rindu, yang terselip di tengah film. 

Studio bioskop yang hampir penuh oleh keluarga membuat film ini menjadi film layak ditonton bersama keluarga. Apalagi di beberapa daerah mungkin masih ada yang libur sekolah. Tonton segera dan nikmati berbagai pesan yang disampaikan dari film ini. 

kompal-20180703-042708-5b3a9805dd0fa87dca5b7132-5c32a5fc677ffb29ea713cb4.jpg
kompal-20180703-042708-5b3a9805dd0fa87dca5b7132-5c32a5fc677ffb29ea713cb4.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun