Mohon tunggu...
Ainun 03
Ainun 03 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa dari Politeknik Pembangunan Pertanian Medan jurusa pertanian prodi penyuluhan pertanian berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mendorong Implementasi Sistem Pertanian Organik di Indonesia

21 Oktober 2024   12:10 Diperbarui: 21 Oktober 2024   12:21 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/100422/memulai-usaha-pertanian-organik/

Mendorong Implementasi Sistem Pertanian Organik di Indonesia :  Sebuah Analisis Terhadap Peraturan Mentri Pertanian Nomor 64 tahun 2013

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Sistem Pertanian Organik merupakan kebijakan penting yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya memajukan pertanian berkelanjutan. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi petani, produsen, dan pihak-pihak terkait dalam mengembangkan praktik pertanian yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan bebas dari bahan kimia sintetis.

Sistem pertanian organik, sebagaimana yang diatur dalam peraturan ini, tidak hanya melibatkan teknik budidaya yang mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga menekankan pada peningkatan kesejahteraan petani dan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis efektivitas peraturan ini dan dampaknya terhadap pembangunan pertanian di Indonesia.

                                                              

Tantangan Implementasi Sistem Pertanian Organik

Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi sistem pertanian organik di Indonesia adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran petani terhadap manfaat jangka panjang dari sistem ini. Meskipun peraturan ini telah memuat pedoman teknis tentang proses sertifikasi, produksi, dan pengelolaan pertanian organik, sebagian besar petani di Indonesia masih bergantung pada metode pertanian konvensional yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia.

Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya adopsi sistem ini di kalangan petani antara lain minimnya akses terhadap informasi dan pelatihan yang memadai, serta tingginya biaya awal yang dibutuhkan untuk mengubah lahan konvensional menjadi lahan pertanian organik. Studi menunjukkan bahwa meskipun biaya jangka panjang pertanian organik lebih rendah karena mengurangi ketergantungan pada input eksternal, banyak petani masih enggan beralih karena kekhawatiran akan penurunan hasil produksi dalam jangka pendek.

Manfaat Sistem Pertanian Organik

Namun demikian, potensi manfaat dari implementasi pertanian organik sangat besar. Dalam jangka panjang, sistem pertanian organik dapat meningkatkan kualitas tanah, mengurangi erosi, serta menjaga keanekaragaman hayati. Penelitian menunjukkan bahwa tanah yang dikelola secara organik cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyimpan karbon, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selain itu, produk pertanian organik yang dihasilkan bebas dari residu bahan kimia berbahaya, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk-produk organik, pertanian organik juga berpotensi meningkatkan nilai jual produk pertanian Indonesia di pasar internasional.

Peran Sertifikasi dalam Menjamin Kualitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun