Sebagai orang tua, tanyakan apa yang mereka rasakan dalam berbagai situasi dan dorong mereka untuk menggunakan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan mereka. Misalnya, jika anak tampak cemas atau takut, ajak mereka untuk mengidentifikasi apa yang membuat mereka merasa demikian.
Modeling
Anak-anak seperti spons, ia mudah menyerap berbagai hal dari apa yang mereka lihat. Dengan menunjukkan ekspresi emosional yang sehat, orang tua atau pengasuh bisa memberikan contoh yang baik. Ketika orang tua merasa marah, misalnya, tunjukkan cara Anda mengelola emosi tersebut dengan cara yang positif, seperti berbicara dengan tenang atau mencari cara untuk menenangkan diri.
-
Memberikan ruang untuk berekspresi
Untuk membuat anak-anak merasa aman dalam mengekspresikan perasaan mereka tanpa takut dihukum atau dihakimi, orang tua perlu menciptakan lingkungan yang mendukung. di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan. Misalnya, jika anak merasa marah atau sedih, beri mereka ruang untuk berbicara atau mengekspresikan perasaan mereka melalui kegiatan yang menenangkan, seperti menggambar atau menulis di jurnal. Memberikan perhatian yang penuh saat anak sedang mengekspresikan perasaan mereka membantu mereka merasa dihargai dan dipahami. Ini juga mengajarkan mereka bahwa perasaan mereka valid dan penting.
Selain beberapa cara diatas, tentu masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan emosi pada anak. Orang tua, pengasuh dan pendidik memegang peranan penting dalam proses pengenalan ini. Melalui pendekatan yang penuh perhatian dan kasih sayang, kita dapat membantu anak-anak mengenali dan mengelola emosinya dengan cara yang positif. Ketika anak-anak belajar untuk mengungkapkan dan mengelola emosi mereka dengan baik, mereka siap menghadapi dunia dengan lebih percaya diri dan penuh empati.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H