Mohon tunggu...
aini rafida
aini rafida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Suka menghitung

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

25 Juni 2024   08:04 Diperbarui: 25 Juni 2024   08:27 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by pngtree/pinterest

Di zaman sekarang banyak orang yang mengalami gangguan mental. Seperti stres dan depresi. Mengapa demikian? Salah satunya karena tuntutan kerja dan kurangnya perhatian kepada diri sendiri. Orang yang mengalami stres biasanya akan mengalami putus asa, sulit percaya diri, merasa tidak berharga, mudah lelah, dan mood mudah berubah.

Kita harus memperhatikan diri kita sendiri, mulai dari menjaga pola makan dan kesehatan tubuh. 

Karena banyaknya pekerjaan yang ada sehingga lupa untuk makan, bahkan sering memakan makananj unk food (instan). Hal seperti ini, jika terjadi terlalu sering maka kesehatan tubuh pun akan terganggu. Banyak dampak negatif yang didapat jika banyak mengonsumsi makanan junk food. Seperti :

- Obesitas

- Meningkatkan resiko depresi 

- Menurunkan daya ingat otak 

- Mudah lupa 

- Mempercepat penuaan 

- Mudah terkena penyakit 

Pola makan yang sehat akan sangat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mental.

Ada pepatah mengatakan bahwa di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat. Hal ini telah dibuktikan oleh Kementrian Kesehatan yang mengatakan bahwa dengan mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi akan membantu menjaga kesehatan tubuh dan mental.

Bagaimana caranya kita mengetahui apakah kita mengalami gangguan mental? Ada ciri-ciri yang perlu diperhatikan, yaitu:

- Mengalami perubahan makan dan tidur 

- Emosi yang berkepanjangan seperti marah, sedih dan takut 

- Merasakan kecemasan yang berlebihan 

- Kurangnya interaksi dengan orang lain, dan 

- Mudah putus asa. 

Untuk menjaga mental agar tetap sehat maka kita harus menjaga pola makan dan sering berolah raga. Jika ada masalah sebaiknya bercerita kepada orang yang dapat memahami, seperti keluarga, psikolog, teman terdekat dan orang yang bisa kita percayai. 

Dengan demikian kita akan mendapat motivasi baru, membantu menyelesaikan masalah dan dapat mengurangi stres.

Aini Rafida, Mahasiswa Universitas Pamulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun