Pandemi Covid-19 telah berlangsung di Indonesia sejak awal tahun 2020 dan perkembangan kasusnya masih terus terjadi hingga saat ini.
Menghadapi situasi yang demikian, pemerintah memutuskan untuk menetapkan aturan tentang protokol kesehatan, di antaranya tindakan menjaga jarak sosial, mengurangi mobilitas, memakai masker, serta mencuci tangan secara reguler.Â
Penerapan protokol kesehatan tersebut juga disertai dengan pemberlakuan kebijakan secara berkelanjutan terkait pembatasan kegiatan masyarakat yang bertujuan menekan penyebaran virus corona.
Kebiasaan baru maupun perubahan yang terjadi pastinya memengaruhi berbagai aspek kehidupan setiap orang secara signifikan, termasuk kehidupan anak muda. Sebagaimana pengalamanmu, mereka menghabiskan lebih banyak waktu di rumah setahun belakangan.Â
Mereka mengalami kesulitan untuk bertemu secara langsung dengan keluarga besar, serta melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya.Â
Mereka pun tidak dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah atau aktivitas kuliah di kampus secara normal, melainkan melalui metode dan platform daring. Â
Realitas lain yang terjadi adalah sebagian anak muda harus kehilangan pekerjaan impian serta pendapatan finansial di awal karir, bahkan ada yang mulai meragukan aspirasi dan prospek masa depan mereka.Â
Sebagian lagi menghadapi kenyataan bahwa orang terdekat mereka menderita sakit parah atau meninggal dunia, baik anggota keluarga, teman, guru atau pengasuh.Â
Kondisi tersebut menimbulkan perasaan sedih, kehilangan, maupun duka cita dalam diri mereka. Bisa jadi kamu merupakan salah satu anak muda yang menghadapi dan merasakan hal serupa.
Memang pengaruh pandemi terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan tidak sama untuk setiap anak muda.Â