Pada bulan kedua dan seterusnya, saya sudah nyaris tak punya takut keluyuran sendiri, dengan bus, metromini, kopaja, dan angkot.
Yang penting uang receh atau setengah receh tak kurang tersedia di dompet. Waspada selalu, karena pencopetan terjadi karena adanya keteledoran.
Tulisan ini saya buat untuk sekali lagi, setelah dua puluh tahun, berterima kasih pada kawan-kawan tersebut.
Kehangatan kalian, semoga menjadi amal baik yang tercatat di langit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!