Kini ia baru menyesal, saat menjadi tulang punggung keluarga sebagai anak pertama, susah mencari kerja, karena kuliah belum lagi diselesaikannya.
Padahal satu rumah, harus dihuni 3 keluarga, mulai dari nenek, keluarga inti, dan satu adik ayahnya. Tak ada yang bekerja di sana. Sang anak masih terus berusaha.Â
Andai saja, sebelum bapak-bapak DPRD yang terhormat itu berpikir akan akibat dari ulahnya. Niscaya ia bisa menahan diri untuk tidak melakukan korupsi sebesar 12 juta dan berakhir di penjara.
Tapi sekali lagi, uang berapapun yang dikorupsi, 1 rupiah hingga 1 triliun banyaknya sama saja.
Di mata Tuhan mereka berlaku tidak jujur. Di Mata Undang-undang, mereka mengkhianati rakyat. Di Mata Keluarga, kini, mereka mengorbankannya.
Tak ada pembenaran dari main mata berapa pun jumlah uangnya. Karena sekali menerima, kemerdekaan atas kewenangan yang dimiliki, digadaikannya. 12 Juta atau berapapun jumlahnya...Sama Saja!
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H