Mohon tunggu...
Fatmavati
Fatmavati Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Ada Adanya

Penikmat dunia fantasi, film kartun, dan bakso Https://www.Travrilia.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kuberi 5M untuk Tenggelamkan Ujaran Kebencian yang Mewabah

3 Agustus 2018   21:52 Diperbarui: 3 Agustus 2018   22:08 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana telah diatur dalam Al-Qur'an (QS. Al-Hujurat 49: 6) yang mewajibkan umatnya untuk ber-tabayyun. Tabayyun dalam istilah Islam memiliki arti tidak tergesa-gesa. Kebijakan ber-tabayyun secara nasional adalah ajakan BilaAkuJadiMenag kepada masyarakat dalam menyikapi setiap berita yang diterima seharusnya tidak tergesa-gesa menelan mentah-mentah alias mengklarifikasi terlebih dahulu. 

Melalui akun resmi Kementerian Agama, ajakan tersebut disebarkan melalui website dan media sosial (facebook, twitter, dan youtube) dapat bentuk informasi kreatif baik grafis maupun video.  Dalam akun Kemenag, seluruh staff dan jajaran akan selalu mengawal datangnya berita-berita dan diklarifikasi kebenarannya sehingga pesan berita yang tersebar bisa diterima masyarakat. Juga saya akan mengerahkan instansi-instansi di bawah Kementerian Agama untuk untuk memperluas cakupan berita-berita positif.

Pesan ajakan ber-tabayyun juga akan disampaikan secara edukasi melalui televisi nasional yang merupakan wadah tontonan hampir masyarakat Indonesia, khususnya keluarga di rumah. Karena keluarga adalah garda terdepan mencegah berita bohong bagi anggota keluarganya terlebih anak-anak. Media massa dikerahkan sehingga sasaran yang dituju tersampaikan kepada khalayak masyarakat secara keseluruhan.

Tabayyun dilakukan dengan cek dan ricek secara teliti sumber berita yang didapat sehingga dapat meminimalkan penyebaran berita hoaks yang akan menyebabkan permusuhan dan pertikaian.

Sebaiknya masyarakat menghindari konten yang berbau SARA, berhati-hati terhadap judul yang provokatif, dan kenali alamat situs portal berita yang lebih terpercaya. Bahkan jika akan menyebarkannya ke media sosial, hendaknya berpikir ulang sebelum bertindak. Tidak hanya masyarakat awan, para wartawan juga harus melakukan verifikasi dalam etika jurnalisme agar masyarakat yang menjadi pembaca mendapatkan informasi yang akurat. Berita harus benar, jelas, dan fakta.

2. (M)engawal Generasi Muda dalam Menggunakan Media Sosial

Generasi muda menjadi perhatian besar karena sulit terpisahkan dari gawai. Sehari-hari mereka terpapar informasi internet dan sebagai pengguna terbesar media sosial, tentu gampang terpedaya berhadapan dengan godaan berita hoax untuk menyebarkannya. Perlu adanya penyuluhan terhadap mereka agar tidak mudah termakan oleh berita bohong.  

Pihak Kementerian Agama akan melakukan edukasi dengan menyuluh generasi muda melalui sekolah-sekolah. Bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, BilaAkuJadiMenag saya akan memasukkan literasi internet dan wawasan berkarakter berkebangsaan yang disisipi nilai-nilai kerukunan keberagaman ke pendidikan mereka. Menjalin kerjasama pula dengan pihak sekolah untuk mengawasi para muridnya dalam penggunaan media sosial. Dukungan keluarga pun diperlukan dalam mengawasi mereka ketika di rumah.

3. (M)elibatkan Influencer untuk Menyebarkan Konten Positif.

Konten negatif perlu ditepis dengan konten positif. Masyarakat Indonesia yang senang membuka media sosial tentunya mengikuti banyak akun berpengaruh. 

BilaAkuJadiMenag, saya akan merangkul para influencer seperti blogger, musisi, selebgram dan youtuber yang mengambil peranan penting dalam dunia media sosial. Mengajak mereka berkampaye menolak hoaks dengan menggaungkan konten kreatif baik berupa tulisan, blog, video, infografis, gambar, suara, dan lainnya melalui platform masing-masing. Memiliki follower yang banyak, tentunya para influencer mempunyai pengaruh besar yang bisa tersampaikan dan menjadi model tauladan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun