Mohon tunggu...
Dewi Ailam
Dewi Ailam Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pengagum dunia seputar Al-Qur'an dan tafsirnya. Salam Literasi^^

Sungguh tidak ada daya menghindarkan diri dari kemaksiatan kecuali dengan perlindungan-Nya dan tidak ada kekuatan melaksanakan ketaatan kecuali dengan pertolongan-Nya. Semoga melalui tulisan ini menjadi setitik wasilah menggapai keberkahan.

Selanjutnya

Tutup

Love

Bagaimanapun, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Part 1)

30 Maret 2021   23:22 Diperbarui: 31 Maret 2021   00:25 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Agustus]

Mau gimana lagi, ya gini aja. Exactly, aku lagi benar-benar berada dalam keadaan dimana aku terkekang dalam suatu lingkaran dan kemanapun aku pergi juga masih berada dalam lingkaran itu. Aku masih gatau ini bakal buruk atau makin baik kedepannya. Tentu saja aku akan berusaha buat memperbaiki dan menjadikan hal ini suatu yang positif dan membawa kemajuan. Tapi kini aku lagi stag. Gatau harus gimana. Dan merasa gaada yang bisa benar-benar memahami. Hari ini aku rindu. 

Merindukanmu yang menyayangiku. Tapi bersua denganmu tak membuat rinduku berkurang. Sebab aku seakan sedang terabaikan oleh hal lain. Sampai malam ini pun begitu, ketika ku tulis tulisan ini, aku masih merindu. Rindu kamu yang mencintaiku. Entahlah, aku tak bermaksud menyangsikan cintamu. Hanya saja. Yang kubilang tadi itulah yang kulihat. Aku melihat kelakuanmu dibelakangku. Tatapanmu juga, berbeda. Dan menerima kenyataan ini, membuat hatiku lumayan bersedih. Tadinya, yang niatnya pengen cerita tentang hari-hari yang kuhadapi. Gajadi. Jadi gabisa.

[September]

Sungguh jatuh cinta itu bikin lelah, kesal, baperan, sedih, bahagia, pengorbanan, segalanya. Terkadang ingin rasanya lepas dari semua ini. Seperti di alam mimpi. Tanpa adanya rasa sakit.

Ini udah September. Tanggal sebelas lebih tepatnya. Berbagai hal pun telah terjadi. Akhir-akhir ini kita disibukkan akan sesuatu. Oh iya. Mungkin akhir-akhir ini kita udah makin jarang chat. Atau lebih tepatnya. Makin jarang ngobrol dan membahas suatu hal. Maybe. Tapi ya ga juga sih. Hanya sedikit berkurang aja. Aku tau dan sadar. Kalo aku gaboleh –sama sekali gaboleh- buat posesif ke kamu. Meskipun secara ga sadar aku pasti melakukan itu, meskipun sedikit.

Jadi yah, I just really miss you.

[Oktober]

Good evening. Halo sayang, rindu ini masih milikmu. Tapi, semakin hari makin gaada kabar. Its ok. aku bisa maklum, tapi justru ada beberapa hal yang membuat diri ini sangsi. Memberi bukti tanpa diminta, ituu seperti membuat alibi bagi diri sendiri bukan? Sebegitu lupakah sama hp sampe ga dipegang sama sekali? Ditelepon berkali-kalipun gaada jawaban? Entahlah. Sepertinya kamu terlalu bahagia disana hingga lupa segalanya. Semoga aja pikiran negatifku itu hanya ilusi akibat ga sabar menantimu. Maaf ya. Semoga kamu baik-baik disana.

[November]

Sesuatu yang kita cintai akan hilang. Segala yang kita cinta akan pergi. Sebab sejatinya manusia tidak memiliki apapun, termasuk jiwa dan hatinya sendiri adalah milik-Nya. Kita hanyalah diberikan pinjaman, diberi titipan, dimana segala yang terjadi, sekecil apapun itu ada sebab-akibatnya. Itulah kenapa selalu ada ketakutan dalam diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun