Mohon tunggu...
AILA Indonesia
AILA Indonesia Mohon Tunggu... -

Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia adalah aliansi antar lembaga yang peduli pada upaya pengokohan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendegradasi Nilai, Membenarkan Zina dengan Logika

22 November 2016   13:54 Diperbarui: 22 November 2016   14:02 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*****

Kisah di atas diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan sanadnya dinilai shahih oleh Al-Albani. Terjadi pada sekitar 14 abad yang lalu. Di saat peradaban manusia, khususnya di Madinah, masih memiliki standar moral yang terjaga.

Kalau hasrat berzina itu menimpa anak muda di zaman sekarang, lantas ia adukan kepada orang tuanya, kira-kira apa jawaban orang tua? Saya yakin masih banyak yang tak kan mengizinkan, bahkan murka mendengar permintaan macam itu. Tapi jangan salah, ada kok orang tua yang mengizinkan.

Simak kisah Nia Dinata, seorang sutradara dan produser film, seperti yang dikutip oleh Okezone di sini.

---

“Saya pernah tersentak ketika anakku bilang, Mom aku ingin nabung dan pergi ke Belanda menikmati seks. Karena di sana bebas dan legal,” sejenak ia pergi ke kamar mandi dan mengucurkan air mata karena anaknya bilang seperti itu. Dia mencoba bersikap tenang dan menanggapinya. “Kamu tahu dari siapa? Tanyanya. “Dari teman-teman di sekolah,” jawab anaknya.

Menghadapi semacam itu, Nia mengatakan remaja harus diberi arahan dan diberi pengetahuan tentang pendidikan seks. Bahkan menanggapi pernyataan anaknya sebagaimana disebut atas. Dia tak segan-segan memberi izin pada anaknya, dengan catatan, anaknya harus memiliki pengetahuan tentang pendidikan seks.

Di samping itu, dia menyatakan kepada anaknya, untuk melakukan seks tidak harus pergi jauh-jauh dari Indonesia. Silakan kamu lakukan di Tanah Air tapi kamu harus tahu tentang bagaimana penyakit menular, HIV/AIDS dan lain sebagainya.

“Silakan kamu melakukan itu dengan pacarmu tapi dengan syarat sama-sama mau. Tapi kamu tahu dulu tentang sex education. Tentunya, satu sama lain harus bisa bertanggung jawab atas perbuatannya,” katanya.

---

Dari kutipan artikel di atas, kita temukan di zaman sekarang ada ibu yang mengizinkan anaknya menikmati seks yang bebas seperti di Belanda. Si ibu bukannya menyarankan menikmati seks bersama pasangan nikah (suami atau istri), tetapi malah mempersilakan menikmatinya dengan pacar. Satu pesannya, asal mau sama mau dengan mengerti sex education.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun