Mohon tunggu...
Aidi Kamil Baihaki
Aidi Kamil Baihaki Mohon Tunggu... Guru - Membaca dan menulis demi bakti literasi

Menulis adalah mengabadikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setara Pada Akhirnya (Percakapan Dua Sandal)

21 Maret 2022   06:00 Diperbarui: 21 Maret 2022   06:08 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dan akhirnya kita tidak mendapati perbedaan harga setelah sama-sama berada di sini." Ujar Pakola menyeringai. Walaupun tetap dengan tersenyum, tapi nampak jelas dia merasa tidak beruntung lagi.

"Itu betul! Kita hanya berbeda karena manusia yang membedakan. Padahal hakekatnya, kita diciptakan dengan tujuan yang sama." Timpal Meli.

Ucapan Meli itu menghunjam mengusik kesadaran Pakola.

"Kau hebat Meli, nampaknya kamu lebih banyak melewati waktu yang sangat berharga bersama Tuanmu." Sanjung Pakola.

"Dan kamu.. pasti kamu sudah melewati semua kesenangan bersama tuanmu!" Meli balik memuji.

Pakola tertunduk malu. Terus terang, sebelum mengalami nasib sebagai benda terbuang, dia pernah merasa paling berhak menyandang status sebagai benda terbaik, karena hanya bisa dimiliki orang kaya. Tapi kenyataan akhirnya... Murah atau mahal, seperti kata Meli, sama saja! Tetap saja fungsinya sebagai pelindung kaki. Dan tetap saja pada waktunya akan dibuang tanpa apresiasi.

"Setahuku, benda sejenis dengan kita, yang kini sangat dihargai dan menjadi penghuni museum, hanyalah Terompah Nabi Muhammad! Itupun bukan karena nilai dari terompah tersebut, melainkan lebih karena nilai dari pemiliknya." Ujar Meli mengakhiri obrolan serius itu.

Pakola tercenung. Meli yang sederhana ternyata mempunyai pemahaman yang tak sederhana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun