Dengan rutinitas yang stabil, saya bisa menjaga momentum tanpa merasa terbebani. Konsistensi ini membuahkan hasil, baik dari sisi poin maupun dari sisi pembiasaan menulis.
3. Interaksi Itu Penting
Saya ingin menekankan betapa pentingnya interaksi dengan pembaca dan sesama penulis.
Ketika kamu baru memulai di Kompasiana, saya sarankan untuk "menjemput bola". Apa itu? Ini adalah strategi di mana kamu lebih dulu berkomentar dan memberi rating pada artikel orang lain.
Harapannya, mereka akan tergerak untuk melakukan hal yang sama pada artikelmu. Dengan cara ini, kamu membangun jaringan pembaca yang secara langsung meningkatkan visibilitas tulisanmu.
Seperti yang saya alami di bulan-bulan awal, semakin banyak artikel yang kamu berikan rating dan komentari, semakin besar juga kemungkinan orang lain melakukan hal yang sama pada artikelmu.
Ini adalah interaksi saling menguntungkan yang akhirnya akan meningkatkan pageview (tayangan artikel), dan tentu saja, menambah poin.
4. Mengenal Lebih Jauh Sistem "Artikel Highlight/Pilihan"
Tentu, tak semua artikel bisa langsung menjadi Artikel Pilihan. Saya dulu merasa bingung mengapa ada artikel saya yang tidak masuk dalam kategori ini meski menurut saya artikel tersebut cukup bagus.
Apa yang saya lakukan? Membaca lebih banyak.
Untuk memahami lebih jauh, saya mencari informasi dari berbagai sumber, termasuk artikel di akun resmi Kompasiana, bahkan bertanya langsung lewat email ke Kompasiana (yang dijawab dalam 7 hari kerja).
Salah satu artikel yang sangat membantu saya berjudul "Kriteria Headline, Highlight, Trending, dan Featured" yang menjelaskan cukup detail bagaimana artikel bisa terpilih sebagai Artikel Utama dan Pilihan. Silahkan dibaca sampai bosan.
Ternyata, tulisan yang berupa laporan langsung atau cerita dari pengalaman sendiri itu lebih dihargai.