Masalahnya adalah, kenaikan harga tiket yang terlalu tinggi bisa mengurangi daya beli masyarakat. Terutama bagi keluarga-keluarga yang menginginkan perjalanan udara yang lebih terjangkau.Â
Oleh karena itu, pemerintah harus menemukan cara untuk menurunkan harga tiket tanpa merugikan maskapai yang sudah berada dalam posisi yang cukup sulit.
Solusi Jangka Pendek: Mengurangi Biaya dan Pajak
Salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat adalah dengan mengurangi beberapa biaya yang terhitung mahal bagi maskapai.Â
Kementerian Perhubungan Indonesia menyarankan salah satu solusi untuk menurunkan harga tiket pesawat adalah dengan menghapus PPN tiket pesawat.Â
Menurut Bisnis.com, penghapusan PPN ini bisa mengurangi harga tiket hingga 9-11%. Bagi banyak orang, pengurangan harga sebesar ini tentu saja akan sangat membantu.
Selain penghapusan PPN, biaya bandara yang tinggi juga menjadi beban tambahan.Â
PJP2U/PJP4U, yang merupakan biaya yang dibebankan pada maskapai untuk penggunaan fasilitas bandara, dapat dikurangi, terutama pada musim-musim tertentu seperti liburan Lebaran atau Natal.Â
Dalam hal ini, Detik Finance menulis bahwa pengurangan biaya bandara ini, meskipun tidak tanpa kontroversi, bisa menjadi langkah yang membantu mengurangi harga tiket secara langsung.
Namun, penghapusan biaya dan pajak tentu saja tidak tanpa dampak. Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah potensi hilangnya penerimaan negara dari sektor penerbangan.Â
Kompas menyebutkan bahwa penghapusan pajak bisa menyebabkan pemerintah kehilangan pendapatan yang cukup besar, yang tentunya berpotensi memengaruhi anggaran publik.Â
Tak hanya itu, ada kekhawatiran bahwa industri lain yang tidak mendapatkan perlakuan serupa bisa merasa dirugikan. Oleh karena itu, langkah ini perlu direncanakan dengan sangat hati-hati.