Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpikir Jernih Dalam Menghadapi Era Post Truth

29 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 29 Januari 2025   10:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berpikir kritis. (KOMPAS/HERYUNANTO)

Menurut banyak pakar pendidikan dan psikologi, jawabannya terletak pada pendidikan kognitif. 

Pendidikan kognitif adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir rasional, logis, dan berbasis bukti. Ini bukan hanya soal menghafal fakta, tapi lebih kepada melatih otak untuk berpikir secara kritis dan analitis.

Penelitian dari Journal of Educational Psychology tahun 2023, yang saya temukan referensinya, menunjukkan bahwa pendidikan kognitif yang baik dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan individu dalam menilai informasi secara objektif. 

Pendidikan ini melatih kita untuk tidak mudah terombang-ambing oleh emosi, untuk tidak langsung percaya pada informasi yang viral, dan untuk selalu mempertanyakan sumber dan validitas informasi. 

Pendidikan kognitif mengajarkan kita langkah-langkah berpikir kritis, mulai dari mengidentifikasi informasi, menganalisis argumen, mengevaluasi bukti, hingga menarik kesimpulan yang logis.

Melatih Otak di Kehidupan Sehari-hari

Pendidikan kognitif bukan hanya tanggung jawab sekolah atau institusi pendidikan. Kita semua bisa melatih kemampuan berpikir kognitif dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa langkah praktis yang bisa kita lakukan.

Pertama, sadari bias kita sendiri. Setiap orang memiliki bias, kecenderungan untuk melihat dunia dari sudut pandang tertentu. 

Dengan menyadari bias kita, kita bisa lebih berhati-hati dalam menerima informasi dan lebih terbuka terhadap pandangan yang berbeda.

Kedua, verifikasi sumber informasi. Sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi, selalu periksa sumbernya. Apakah sumber tersebut kredibel? Apakah ada bukti yang mendukung informasi tersebut? 

Di era digital ini, banyak sekali alat dan sumber daya yang bisa kita gunakan untuk memverifikasi fakta, mulai dari situs pengecek fakta, hingga jurnal ilmiah online.

Ketiga, latih diri untuk berpikir logis. Cobalah untuk menganalisis informasi secara sistematis. Identifikasi argumen utama, cari tahu bukti pendukungnya, dan evaluasi apakah argumen tersebut logis dan valid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun