Selain itu, kemacetan yang parah juga berkontribusi pada peningkatan polusi udara dan berdampak negatif pada kesehatan masyarakat.Â
Bayangkan jika setiap hari kita harus menghabiskan waktu berjam-jam di jalan hanya karena macet. Tentu hal ini sangat melelahkan, membuang-buang waktu, dan menurunkan kualitas hidup.
Kesimpulan
Mencegah terjadinya krisis transportasi publik di Makassar membutuhkan solusi-solusi inovatif dan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan pusat.Â
Perencanaan yang matang, investasi yang tepat sasaran, dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan sistem transportasi publik yang handal, efisien, dan berkelanjutan.Â
Kita semua berharap Makassar dapat menjadi kota yang nyaman dan modern dengan sistem transportasi publik yang dapat diandalkan oleh seluruh warganya.
***Â
Referensi:
- Departemen Perhubungan. (n.d.). Mulai 1 Januari 2024, Trans Mamminasata di Makassar Layani 2 Koridor. Diakses dari [https: //hubdat. dephub. go. id/id/publikasi/mulai-1-januari-2024-trans-mamminasata-di-makassar-layani-2-koridor/]
- JejakFakta.com. (n.d.). Dua Koridor Teman Bus Makassar Setop Beroperasi, Warga Kehilangan Layanan Terjangkau. Diakses dari [https: //jejakfakta. com/read/7951/dua-koridor-teman-bus-makassar-setop-beroperasi-warga-kehilangan-layanan-terjangkau]
- Kabarsulsel.com. (2024, Desember). Penyebab Kemacetan Parah Jalan Perintis. Diakses dari [https: //www. kabarsulsel. com/2024/12/penyebab-kemacetan-parah-jalan-perintis. html]
- Rakyatsatu.com. (2024, Desember). Kemacetan Parah Landa Jalan Perintis. Diakses dari [https: //www. rakyatsatu. com/2024/12/kemacetan-parah-landa-jalan-perintis. html]
- Sulsel.herald.id. (2024, 14 Mei). Kemacetan di Makassar Terus Berlanjut, Infrastruktur Tertinggal Jauh dari Jumlah Kendaraan. Diakses dari [https: //sulsel. herald. id/2024/05/14/kemacetan-di-makassar-terus-berlanjut-infrastruktur-tertinggal-jauh-dari-jumlah-kendaraan/]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI