Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisnis Startup Syariah dan Peranannya dalam Ekonomi Inklusif

17 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 16 Januari 2025   19:12 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi produk perbankan syariah, bank syariah.(SHUTTERSTOCK/BONGKARNGRAPHIC via Kompas.com)

Regulasi yang semakin kuat dan literasi keuangan adalah dua elemen kunci dalam mempercepat perkembangan fintech syariah. 

POJK No. 2 Tahun 2024 yang mengatur tata kelola syariah memberikan kepastian hukum, yang penting untuk meningkatkan kepercayaan investor dan konsumen terhadap sektor ini. 

Seiring dengan ini, Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) juga telah meluncurkan berbagai program literasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai sistem pembiayaan syariah. 

Program ini, yang dijalankan dengan berbagai pihak terkait, menunjukkan komitmen untuk membuat masyarakat lebih melek finansial, terutama dalam konteks teknologi keuangan berbasis syariah (AFSI, 2024).

Di sisi lain, sektor halal value chain, yang mencakup industri makanan halal, fesyen Muslim, dan pariwisata ramah Muslim, menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat signifikan. 

Fintech syariah dapat mendukung pembiayaan sektor-sektor ini dengan model bisnis yang berbasis digital dan transparansi. 

Menurut laporan dari KNEKS, sektor ekonomi syariah Indonesia diperkirakan akan berkembang pesat dalam beberapa tahun mendatang, dengan potensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia pada 2045 (KNEKS, 2024). 

Jika Indonesia dapat memanfaatkan teknologi digital dan prinsip syariah secara bersamaan, kita akan melihat sebuah ekosistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Tantangan yang Perlu Diatasi

Namun, meski ada banyak peluang, sektor ini masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kurangnya infrastruktur digital yang memadai di daerah-daerah terpencil. 

Banyak wilayah Indonesia yang belum terjangkau oleh jaringan internet yang stabil, yang tentu saja membatasi akses ke layanan fintech syariah. 

Tantangan lainnya adalah masalah kepercayaan dari masyarakat terhadap platform digital yang baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun