Startup dan teknologi syariah berperan penting dalam inklusi keuangan, mempercepat pemberdayaan UMKM di Indonesia.
Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah.Â
Salah satu sektor yang kini menjadi sorotan utama adalah startup dan teknologi syariah.Â
Tidak hanya sebagai inovasi teknologi, sektor ini juga berperan penting dalam mendorong inklusi keuangan dan memberdayakan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).Â
Seiring dengan berkembangnya fintech syariah dan sektor halal lainnya, Indonesia memiliki peluang emas untuk menjadi pusat ekonomi syariah global.Â
Namun, seperti halnya sektor lainnya, ada tantangan yang perlu dihadapi agar potensi ini dapat terealisasi dengan optimal.
Startup dan Teknologi Syariah: Katalisator Inklusi Keuangan
Fenomena startup berbasis teknologi syariah semakin mendapat perhatian publik. Tidak hanya sebagai solusi finansial, sektor ini juga menawarkan model bisnis yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah, terutama dalam konteks inklusi keuangan.Â
Data yang ada menunjukkan bahwa pertumbuhan fintech syariah di Indonesia menunjukkan angka yang menggembirakan.Â
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Infobank, di Indonesia, banyak startup syariah yang terus berkembang meskipun kondisi global sedang mengalami tech winter (Infobank, 2024).Â
Sektor ini diperkirakan akan terus tumbuh karena adanya potensi besar dari segi jumlah pengguna yang sangat besar di Indonesia, terutama yang membutuhkan akses keuangan berbasis nilai Islam yang bebas dari riba.