Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Inklusi Kelompok Marjinal, Jembatan Menuju Kesetaraan

29 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 16 Januari 2025   14:13 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (KOMPAS/HERYUNANTO)

Inklusi adalah tentang memberikan ruang bagi mereka yang selama ini tersisih untuk terlibat secara aktif dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu sosial, ekonomi, dan politik. 

Sebagai contoh, artikel dari Masterplan Desa menunjukkan bagaimana pemberdayaan ekonomi di desa dapat membantu kelompok marginal meningkatkan taraf hidup mereka. 

Namun, hal ini hanya akan berhasil jika program-program tersebut benar-benar dirancang dengan melibatkan mereka sebagai subjek, bukan sekadar objek bantuan.  

Ketidaksetaraan Adalah Masalah Nasional

Argumen utama yang harus kita pahami adalah bahwa ketidaksetaraan bukan hanya masalah kelompok marginal, tapi masalah kita semua. 

Ketika ada bagian dari masyarakat yang tertinggal, dampaknya dirasakan oleh seluruh bangsa. Dalam konteks ekonomi, misalnya, rendahnya partisipasi kelompok marginal di pasar tenaga kerja berkontribusi pada lambatnya pertumbuhan ekonomi.  

Data dari BPS juga menunjukkan bahwa pengangguran lebih banyak terjadi di kalangan kelompok marginal, seperti penyandang disabilitas dan masyarakat miskin. 

Tanpa akses pelatihan keterampilan dan permodalan, mereka tidak memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas hidup. Ini adalah lingkaran setan yang hanya bisa diputus dengan kebijakan inklusif yang sistematis.  

Di sisi lain, minimnya partisipasi kelompok marginal dalam pengambilan keputusan politik adalah kerugian besar bagi demokrasi kita. 

Sebagai contoh kasus, Jurnal Aspirasi Universitas Wiraraja mencatat bahwa partisipasi pemilih dari kelompok marginal dalam Pilkada Indramayu 2020 sangat rendah, salah satunya karena kurangnya edukasi politik yang inklusif. 

Jika suara mereka tidak terdengar, bagaimana mungkin kebijakan yang diambil akan benar-benar mencerminkan kebutuhan semua lapisan masyarakat?  

Inklusi Sebagai Investasi Masa Depan  

Mungkin ada yang berpikir, "Kenapa kita harus repot-repot memikirkan ini?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun