Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Etika Pengawalan Patwal RI 36 yang Perlu Dibenahi

12 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 11 Januari 2025   17:18 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar video aksi patwal saat mengawal mobil RI 36 yang viral di media sosial. (Tangkapan layar Instagram @PMI_Official via KOMPAS.COM)

Jika tidak ada pejabat negara yang berada di dalam mobil, apakah pengawalan tersebut merupakan penggunaan sumber daya negara yang efisien? 

Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan karena setiap pengeluaran dan penggunaan fasilitas negara harus dipertanggungjawabkan kepada publik.

Dalam hal ini, kita harus melihat apakah tindakan pengawalan tersebut semata-mata untuk menjaga kelancaran lalu lintas, ataukah ada kepentingan pribadi yang lebih besar di baliknya. 

Apakah ini hanya masalah "mempermudah" perjalanan atau justru ada maksud tertentu yang lebih besar, yang tidak seharusnya dilakukan dengan menggunakan fasilitas negara?

Arogansi Petugas Patwal: Pelanggaran Etika dan Profesionalisme

Bukan hanya soal pengawalan yang patut dipertanyakan, tetapi juga tentang bagaimana petugas patwal menanggapi situasi di lapangan. 

Seperti yang dilaporkan oleh Kompas.tv, petugas patwal yang terlibat dalam insiden ini sempat ditegur karena sikapnya yang dianggap arogan saat menanggapi pengemudi taksi yang berusaha menghindar dari kemacetan. 

Arogansi dalam penegakan hukum adalah hal yang tidak dapat dibenarkan, terlebih lagi jika itu terjadi di tengah situasi yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cara yang lebih humanis.

Perilaku arogan petugas patwal ini menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dibenahi dalam prosedur pengawalan dan etika profesi petugas negara. 

Petugas patwal memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga ketertiban, namun tindakan intimidatif atau tidak profesional hanya akan merusak citra institusi kepolisian. 

Sebagai masyarakat, kita mengharapkan agar aparat penegak hukum lebih mengutamakan sikap sabar dan profesional dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan, tanpa harus mengedepankan sikap kekuasaan atau superioritas.

Pemborosan Sumber Daya dan Ketidaksetaraan Akses

Dalam konteks sosial, insiden ini mencerminkan ketidaksetaraan dalam hal akses terhadap fasilitas negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun