Krisis di Universitas Bandung seharusnya menjadi alarm darurat bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia.Â
Banyak hal yang bisa dipelajari dari situasi ini, salah satunya adalah perlunya diversifikasi sumber pendanaan kampus.Â
Ketergantungan hanya pada uang kuliah mahasiswa sangat tidak sehat dan berisiko, terutama di tengah persaingan yang semakin ketat di dunia pendidikan. Â
Di luar itu, budaya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan institusi pendidikan juga harus ditingkatkan.Â
Dugaan korupsi dalam kasus Universitas Bandung adalah cermin nyata dari bagaimana lemahnya pengawasan internal dapat merusak sistem dari dalam.Â
Pendidikan adalah hak dasar setiap warga, dan ketika dana yang seharusnya menjadi penopang akses pendidikan justru diselewengkan, maka kita sedang menghancurkan masa depan generasi mendatang. Â
Dalam konteks sosial, pendidikan adalah salah satu jalan utama untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia.Â
Ketika akses itu terganggu, seperti yang terjadi pada mahasiswa UB, maka dampaknya akan meluas, memengaruhi keluarga dan komunitas secara keseluruhan.Â
Kita tidak bisa membiarkan hal ini terulang, baik di Universitas Bandung maupun di kampus-kampus lainnya. Â
KesimpulanÂ
Krisis keuangan Universitas Bandung adalah pelajaran penting tentang bagaimana lemahnya manajemen dapat membahayakan masa depan sebuah institusi.Â
Ini adalah masalah besar yang membutuhkan solusi besar pula. Dalam jangka pendek, usaha menyelamatkan kampus adalah prioritas, tetapi pembenahan tata kelola harus menjadi tujuan jangka panjang.