Ada tiga prinsip utama yang menjadi dasar parenting positif:
1. Kasih Sayang: Pola komunikasi yang hangat dan penuh cinta menjadi pondasi kuat untuk membangun hubungan orang tua dan anak.Â
2. Saling Menghormati: Anak tidak diperlakukan sebagai "bawahan", melainkan sebagai individu yang memiliki hak dan suara untuk didengar.Â
3. Disiplin Positif: Hukuman fisik atau emosional, seperti memukul atau mempermalukan anak, diganti dengan cara mendidik yang membangun, seperti memberi contoh dan memberikan penjelasan.
Prinsip-prinsip ini berbeda dengan pola pengasuhan tradisional yang sering kali menekankan pada hukuman.Â
Misalnya, Hello Sehat dalam artikelnya "Positive Parenting dan Manfaatnya bagi Ortu dan Anak" menjelaskan bahwa parenting positif memilih mengatasi perilaku buruk anak melalui penjelasan langsung tentang mana yang benar dan salah.Â
Ketimbang memarahi anak karena berbuat salah, orang tua justru diajak untuk memberikan contoh konkret tentang perilaku yang diinginkan.
Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Bagi sebagian orang, prinsip-prinsip parenting positif mungkin terdengar seperti mimpi yang sulit diwujudkan. Tapi sebenarnya, pendekatan ini justru sangat realistis jika diterapkan dalam momen-momen kecil sehari-hari. Mari kita bayangkan beberapa contoh nyata.
1. Komunikasi Efektif Ketika Anak Melakukan Kesalahan
Ambil contoh, anak Anda menumpahkan susu di ruang tamu. Reaksi yang sering kita dengar di masyarakat adalah membentak:Â
"Kenapa sih nggak hati-hati? Susah amat disuruh rapi!"Â
Tapi dalam parenting positif, orang tua dianjurkan untuk fokus pada solusi. Ucapkan sesuatu seperti, "Oh, ternyata susunya tumpah. Yuk sekarang kita bersihkan bareng-bareng."
Menurut Tirto.id dalam artikel berjudul "Apa saja Prinsip Pengasuhan Positif pada Anak & Pengertiannya", komunikasi efektif seperti ini tidak hanya mengajarkan anak untuk bertanggung jawab tanpa rasa takut, tetapi juga memperkenalkan konsep kerja sama dan kasih sayang.Â
Anak merasa mereka tidak direndahkan, bahkan ketika mereka melakukan kesalahan.
2. Menegakkan Disiplin Tanpa Hukuman
Satu tantangan besar dalam pengasuhan anak adalah menegakkan disiplin. Dalam budaya Indonesia, banyak orang tua yang tumbuh dengan pendekatan seperti hukuman fisik atau ancaman verbal. Namun, pendekatan ini semakin dianggap kurang efektif.Â