Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Digitalisasi Partisipasi Publik, Wujud Inklusi Modern

6 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 5 Januari 2025   22:45 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi partisipasi digital. (KOMPAS/DIDIE SW) 

Bagi masyarakat, manfaatnya juga signifikan. Teknologi ini memberdayakan warga untuk terlibat lebih aktif dalam proses kebijakan. 

Misalnya, laman Panda.id menunjukkan bagaimana platform digital membantu warga desa menyampaikan aspirasi mereka tanpa harus keluar rumah. Dengan partisipasi yang lebih mudah diakses, suara masyarakat, termasuk kelompok marginal, bisa lebih terdengar.

Contoh dan Studi Kasus Keberhasilan

Indonesia sebenarnya sudah mulai mengadopsi teknologi ini. 

Panda.id adalah salah satu contoh platform lokal yang berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. 

Menurut data Panda.id, warga desa kini lebih mudah menyampaikan pendapat mereka melalui aplikasi yang sederhana dan ramah pengguna.

Selain itu, kita juga bisa belajar dari Estonia, negara kecil di Eropa yang telah mengintegrasikan teknologi dalam sistem pemerintahannya. 

Berdasarkan penelitian dari Jurnal IICET, Estonia menggunakan platform digital untuk pemilihan umum, yang memungkinkan partisipasi lebih luas dengan tingkat transparansi yang tinggi. Hasilnya, masyarakat lebih percaya pada sistem pemerintahannya.

Namun, keberhasilan ini tentu tidak datang tanpa tantangan. Di Indonesia, masalah akses internet dan literasi digital masih menjadi penghambat besar.

Tantangan dan Solusi

Pertama, soal akses internet. Di beberapa daerah terpencil di Indonesia, jaringan internet masih menjadi barang mewah. 

Menurut Panda.id, keterbatasan infrastruktur digital adalah salah satu kendala utama dalam penerapan teknologi ini. Bagaimana mungkin warga bisa berpartisipasi secara digital kalau sinyal saja sulit didapat?

Kedua, literasi digital. Tidak semua orang, terutama generasi yang lebih tua, terbiasa menggunakan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun