Bagi masyarakat, manfaatnya juga signifikan. Teknologi ini memberdayakan warga untuk terlibat lebih aktif dalam proses kebijakan.Â
Misalnya, laman Panda.id menunjukkan bagaimana platform digital membantu warga desa menyampaikan aspirasi mereka tanpa harus keluar rumah. Dengan partisipasi yang lebih mudah diakses, suara masyarakat, termasuk kelompok marginal, bisa lebih terdengar.
Contoh dan Studi Kasus Keberhasilan
Indonesia sebenarnya sudah mulai mengadopsi teknologi ini.Â
Panda.id adalah salah satu contoh platform lokal yang berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan.Â
Menurut data Panda.id, warga desa kini lebih mudah menyampaikan pendapat mereka melalui aplikasi yang sederhana dan ramah pengguna.
Selain itu, kita juga bisa belajar dari Estonia, negara kecil di Eropa yang telah mengintegrasikan teknologi dalam sistem pemerintahannya.Â
Berdasarkan penelitian dari Jurnal IICET, Estonia menggunakan platform digital untuk pemilihan umum, yang memungkinkan partisipasi lebih luas dengan tingkat transparansi yang tinggi. Hasilnya, masyarakat lebih percaya pada sistem pemerintahannya.
Namun, keberhasilan ini tentu tidak datang tanpa tantangan. Di Indonesia, masalah akses internet dan literasi digital masih menjadi penghambat besar.
Tantangan dan Solusi
Pertama, soal akses internet. Di beberapa daerah terpencil di Indonesia, jaringan internet masih menjadi barang mewah.Â
Menurut Panda.id, keterbatasan infrastruktur digital adalah salah satu kendala utama dalam penerapan teknologi ini. Bagaimana mungkin warga bisa berpartisipasi secara digital kalau sinyal saja sulit didapat?
Kedua, literasi digital. Tidak semua orang, terutama generasi yang lebih tua, terbiasa menggunakan teknologi.Â