Berdasarkan informasi dari KompasTV, kita dapat mengamati dampak negatif dari kasus ini.Â
Penegakan hukum yang tidak transparan dapat mengurangi kepercayaan publik dan menghambat perkembangan sektor pariwisata, yang sangat penting bagi ekonomi negara.Â
Menurut Bambang Rukminto, tindakan oknum polisi yang diduga memeras seorang warga Malaysia pada gelaran DWP akan memperburuk citra Indonesia di mata dunia.Â
Dalam dunia yang semakin terhubung, citra negara sangat dipengaruhi oleh tindakan individu. Jika kita ingin menarik wisatawan dan investor, kita harus menunjukkan bahwa kita memiliki sistem hukum yang adil dan transparan.
Kasus ini juga menunjukkan bahwa perilaku oknum polisi yang tidak memiliki kesadaran akan tanggung jawab mereka dapat merusak citra Polri dan pariwisata Indonesia secara keseluruhan.Â
Dalam laporan yang sama, Bambang Rukminto menegaskan bahwa tindakan pemerasan ini tidak hanya mempermalukan institusi Polri, tetapi juga mempermalukan bangsa dan negara.
Dampak Sosial terhadap Pengunjung DWP
Djakarta Warehouse Project (DWP) adalah festival musik internasional tahunan yang menampilkan berbagai artis dan DJ terkenal dari mancanegara, menarik pengunjung dari berbagai negara. Acara ini dikenal dengan suasana yang meriah dan beragam penampilan musik yang menghibur. Â
Dampak sosial dari pemerasan ini tentu signifikan bagi pengunjung DWP.Â
Ketika berita menyebar, banyak pengunjung merasa khawatir dan tidak aman. Kejadian ini dapat mempengaruhi pengalaman mereka, yang seharusnya menyenangkan.Â
Ketidakpastian mengenai keamanan menciptakan suasana tegang dan mengurangi kenyamanan pengunjung.
Pengunjung yang datang untuk menikmati musik mungkin merasa was-was dan berpikir dua kali sebelum menghadiri acara serupa di masa depan.Â