Implementasi gaya hidup ini di Makassar mungkin akan unik, menyesuaikan konteks lokal dan budaya.Â
Lebih dari sekadar memperlambat ritme, slow living di Makassar berpotensi menjadi gerakan menemukan keseimbangan di tengah dinamika kota, menciptakan ruang bagi kehidupan yang lebih bermakna dan berkualitas, di mana kecepatan dan ketenangan dapat berdampingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!