Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Gen Z Berpaling ke Youtube?

19 Desember 2024   14:39 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:39 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Youtube yang bergeser menjadi media sosial favorit Gen Z (Gambar diolah dengan Dall-E) 

YouTube kini mendominasi pilihan Gen Z, menggantikan TikTok dan Instagram sebagai platform favorit mereka. 

Media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita, terutama bagi generasi muda. 

Bagi Gen Z, kelompok yang kini berusia antara 13 hingga 17 tahun, media sosial bukan hanya sebagai tempat untuk berinteraksi, tetapi juga sebagai sumber hiburan, informasi, dan bahkan identitas diri. 

Baru-baru ini, sebuah survei yang dilakukan oleh Pew Research Center memberikan gambaran menarik mengenai preferensi media sosial di kalangan remaja di Amerika Serikat. 

Survei yang dilakukan antara 18 September hingga 10 Oktober 2024 ini menyoroti bagaimana YouTube kini menjadi platform paling digemari oleh Gen Z, menggantikan TikTok dan Instagram yang sebelumnya mendominasi.

YouTube: Platform yang Memenangkan Hati Gen Z

Data yang dipublikasikan oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa YouTube kini menjadi pilihan utama bagi Gen Z. 

Sebanyak 73% remaja menggunakan YouTube setiap hari, dengan 15% di antaranya mengaksesnya hampir setiap waktu. 

Keberhasilan YouTube dalam menarik perhatian Gen Z tidak lepas dari fleksibilitas konten yang ditawarkannya. 

Platform ini mampu menyediakan berbagai jenis konten, mulai dari video panjang yang komprehensif, hingga video pendek yang singkat dan menghibur. 

Youtube memberi kebebasan bagi pengguna untuk memilih jenis konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik itu untuk belajar, mencari hiburan, atau sekadar untuk bersantai.

Hal ini sangat kontras dengan kecenderungan remaja yang semakin menghindari konten berbasis teks. 

Sementara platform seperti Facebook dan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) mengandalkan teks dan percakapan sebagai elemen utama, YouTube lebih fokus pada visual yang menarik dan mudah dicerna. 

Bagi Gen Z, yang hidup di dunia serba cepat dengan berbagai pilihan hiburan, YouTube menawarkan pengalaman yang lebih kaya dan lebih sesuai dengan gaya hidup mereka.

Menurut Pew Research Center, penggunaan platform berbasis video seperti YouTube memang lebih diminati, karena menawarkan pengalaman yang lebih interaktif dan memuaskan daripada hanya sekadar membaca teks panjang. 

Ini adalah salah satu alasan mengapa YouTube bisa bertahan dan bahkan mengungguli platform lain seperti TikTok dan Instagram, yang meskipun tetap populer, tidak lagi menjadi pilihan utama.

TikTok dan Instagram Masih Digemari, Tapi Tak Lagi Dominan

Walaupun YouTube kini menjadi platform yang paling banyak digunakan, TikTok dan Instagram masih mempertahankan popularitas mereka di kalangan remaja. 

Data dari Pew Research Center menyebutkan bahwa sekitar 60% remaja di Amerika Serikat masih menggunakan TikTok dan Instagram. 

Namun, ada pergeseran yang signifikan terkait frekuensi penggunaan kedua platform ini. 

TikTok yang dikenal dengan video pendek dan format interaktif, masih digemari oleh banyak remaja, terutama di kalangan perempuan. 

Begitu pula dengan Instagram, yang meskipun tidak lagi berada di puncak, tetap memiliki basis pengguna yang cukup besar. 

Namun kedua platform ini kini harus bersaing ketat dengan YouTube, yang menawarkan lebih banyak pilihan dan kedalaman konten.

Selain itu, fenomena persaingan konten di TikTok dan Instagram juga mempengaruhi perilaku pengguna. 

Banyak remaja yang merasa tertekan dengan persaingan untuk menghasilkan konten yang menarik perhatian. 

Inilah yang menyebabkan sebagian dari mereka mulai mencari platform yang lebih sederhana dan kurang kompetitif, seperti YouTube, yang memungkinkan mereka untuk menikmati konten tanpa harus terus-menerus berkompetisi.

Penurunan Penggunaan Platform Berbasis Teks: Facebook dan X

Salah satu temuan paling mencolok dari survei Pew Research Center adalah penurunan drastis penggunaan platform berbasis teks, seperti Facebook dan X. Penggunaan Facebook di kalangan remaja turun tajam, dari 71% pada 2014 menjadi hanya 32% pada 2024. 

Begitu pula dengan X, yang mengalami penurunan dari 33% menjadi hanya 17% dalam periode yang sama. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa Gen Z semakin kurang tertarik dengan platform yang mengutamakan teks panjang atau percakapan berbasis kata-kata.

Perubahan ini mencerminkan pergeseran dalam cara kita mengonsumsi informasi. 

Media sosial yang lebih berfokus pada konten visual, seperti gambar dan video, kini lebih diminati. 

Ini juga memperlihatkan bahwa Gen Z lebih memilih konten yang dapat dikonsumsi secara cepat dan mudah, tanpa harus banyak membaca atau menulis. 

Fenomena ini bisa dilihat sebagai bagian dari tren global di mana konten visual semakin mendominasi di semua platform, dari YouTube, TikTok, hingga Instagram.

Perbedaan Gender dalam Preferensi Media Sosial

Selain itu, survei juga mengungkapkan adanya perbedaan pilihan yang signifikan berdasarkan gender. 

Data dari Pew Research Center menunjukkan bahwa remaja laki-laki lebih sering mengakses YouTube, sementara remaja perempuan cenderung lebih banyak menggunakan TikTok. 

Hal ini mengindikasikan adanya kecenderungan tertentu dalam memilih platform berdasarkan minat dan jenis konten yang mereka konsumsi.

Misalnya, YouTube menawarkan berbagai jenis konten, mulai dari game, olahraga, hingga vlog yang lebih berfokus pada minat laki-laki. 

Sementara itu, TikTok dengan format video pendek yang ringan dan cepat lebih menarik bagi perempuan, yang mungkin lebih menyukai konten hiburan atau tren sosial yang viral. 

Dalam konteks Indonesia, kita bisa melihat fenomena yang serupa. 

Banyak remaja perempuan yang aktif di TikTok, terutama dalam membuat konten yang berhubungan dengan kecantikan atau fashion, sementara laki-laki lebih sering menggunakan YouTube untuk menonton video gaming atau tutorial.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, data yang dirilis oleh Pew Research Center memberikan gambaran jelas tentang bagaimana Gen Z semakin beralih ke platform yang menawarkan pengalaman visual yang lebih interaktif, seperti YouTube dan TikTok. 

Perubahan ini menunjukkan bahwa media sosial semakin mengarah pada konsumsi konten yang lebih sederhana, cepat, dan menarik. 

Bagi kita yang mengikuti perkembangan ini, baik di Amerika Serikat maupun Indonesia, ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan bagaimana kita mengonsumsi media sosial dan apa yang kita harapkan dari platform-platform ini ke depannya.

Referensi:

  • Pew Research Center. (2024, December 12). Teens, social media and technology 2024. Pew Research Center. https:  //www.  pewresearch.  org/internet/2024/12/12/teens-social-media-and-technology-2024/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun