Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mayor Teddy, Figur Kunci di Lingkar Dalam Prabowo

8 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   08:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayor Teddy Indra Wijaya (kedua kanan) memberikan hormat kepada Presiden Prabowo Subianto. (Antara Foto / Hafidz Mubarak A via Kompas.com) 

Namun dalam jangka panjang, hal ini juga bisa menciptakan kesenjangan antara keputusan yang diambil dan pengawasan dari lembaga-lembaga demokratis lainnya. 

Ketika keputusan penting dibuat oleh segelintir orang yang tidak terjangkau oleh pengawasan publik, potensi untuk mengabaikan prinsip akuntabilitas sangat besar.

Kekuasaan sebagai Pengaruh, Bukan Sekadar Keputusan

Tak dapat dipungkiri dalam politik modern, kekuasaan lebih dari sekadar kemampuan untuk membuat keputusan. 

Kekuasaan sejati terletak pada kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan tindakan orang lain. 

Dalam hal ini, Mayor Teddy, yang berada di lingkar dalam kekuasaan Presiden Prabowo, bukan hanya berperan sebagai pengambil keputusan administratif, tetapi juga sebagai figur yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah komunikasi dan koordinasi kebijakan pemerintah. 

Perannya memperlihatkan bagaimana kekuasaan tidak hanya berfungsi dalam bentuk formal dan terstruktur, tetapi juga meluas dalam hubungan yang lebih intim antara Presiden dan staf-staf kunci.

Menurut filosofi kekuasaan, seperti yang dijelaskan dalam Jurnal JUISPOL UWK Surabaya, kekuasaan juga berfungsi sebagai kapasitas untuk mengendalikan tindakan orang lain, bahkan tanpa harus terlihat secara terang-terangan. 

Dalam hal ini, Mayor Teddy menjadi contoh nyata bagaimana lingkar dalam kekuasaan dapat mengarahkan kebijakan, meskipun tidak selalu terlihat oleh publik. 

Hal ini menjadi lebih jelas melalui peranannya dalam menegur Gus Miftah pada 3 Desember 2024. 

Teguran tersebut terkait dengan pernyataan yang dianggap menyinggung perasaan banyak orang, dan langsung berdampak pada respons publik yang kuat. 

Teguran ini juga menggambarkan bagaimana Teddy berperan dalam menjaga etika dan kontrol terhadap tindakan pejabat lainnya.

Potensi Oligarki dan Ancaman terhadap Demokrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun