Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bawa Anak ke Kantor, antara Kebutuhan dan Profesionalisme

25 November 2024   12:00 Diperbarui: 26 November 2024   15:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua membawa anaknya ke kantor (Gambar diolah dengan Dall-E) 

Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka dapat beradaptasi dengan suasana kantor, misalnya dengan membawa mainan atau makanan favorit mereka untuk menjaga anak tetap nyaman.  

Selain itu, perusahaan perlu menetapkan kebijakan yang jelas untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan. 

Misalnya, apakah membawa anak ke kantor hanya diperbolehkan dalam kondisi tertentu? 

Bagaimana prosedur pemberitahuan kepada atasan dan kolega? 

Semua ini harus diatur agar keseimbangan antara fleksibilitas dan profesionalisme tetap terjaga.  

Menuju Kebijakan Kerja yang Inklusif  

Keputusan Rahayu Saraswati membawa anak ke rapat DPR seharusnya menjadi momen refleksi bagi kita semua. 

Apakah lingkungan kerja kita sudah mendukung keseimbangan antara karier dan keluarga? Jika belum, apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya?  

Saya percaya, membawa anak ke kantor adalah gambaran nyata dari kebutuhan fleksibilitas dalam dunia kerja modern. 

Hal ini relevan dengan tantangan kesetaraan gender, di mana perempuan sering kali menghadapi ekspektasi ganda sebagai pekerja dan pengasuh utama keluarga. 

Perusahaan dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang memungkinkan karyawan menjalankan peran mereka dengan seimbang.  

Kesimpulan  

Membawa anak ke tempat kerja mungkin tampak kontroversial, tetapi ini adalah cerminan dari kebutuhan nyata di masyarakat kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun