Psikolog Ivana Kamilie, M.Psi., menyoroti pentingnya melihat situasi dari berbagai sudut pandang.
Jika kondisi rumah mendesak, seperti tidak adanya pengasuh atau daycare, dan orang tua sudah mengomunikasikan hal ini kepada kolega dan atasan, maka tindakan ini masih dapat diterima.Â
Yang penting adalah memastikan pekerjaan tetap terlaksana dengan baik dan tidak mengganggu lingkungan kerja. Â
Mengapa Membawa Anak ke Kantor Bukan Masalah? Â
Bagi saya, keputusan Rahayu Saraswati membawa anak ke kantor adalah refleksi dari kebutuhan fleksibilitas yang lebih besar dalam dunia kerja.Â
Bayangkan skenario berikut, anda seorang ibu dengan anak kecil, tanpa pengasuh atau daycare. Apa yang akan anda lakukan? Dalam situasi ini, pilihan membawa anak ke kantor bukanlah soal ingin, tetapi harus. Â
Selain itu, tindakan ini membuka diskusi tentang bagaimana perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Fasilitas seperti daycare di kantor bukan hanya membantu orang tua, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan.
Menurut UNICEF, kebijakan ramah keluarga di tempat kerja adalah investasi jangka panjang.Â
Anak-anak yang merasa dekat dengan orang tuanya akan tumbuh dengan stabil secara emosional. Sementara itu, orang tua pekerja juga dapat fokus pada tugas mereka tanpa rasa khawatir. Â
Tantangan dan Risiko Â
Namun, membawa anak ke tempat kerja juga bukan tanpa risiko.Â
Jika tidak direncanakan dengan baik, hal ini bisa menimbulkan gangguan. Kolega mungkin merasa terganggu, atau pekerjaan bisa menjadi kurang efisien.Â
Karena itu, persiapan dan komunikasi adalah kunci.Â