Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketika Gen Z Menolak Hierarki Demi Keseimbangan Diri

24 November 2024   12:00 Diperbarui: 24 November 2024   12:05 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengingat bahwa Gen Z merupakan bagian penting dari tenaga kerja masa depan, perusahaan perlu mulai memikirkan kembali struktur organisasi dan model kepemimpinan mereka. 

Jika perusahaan tetap mempertahankan model manajerial tradisional yang mengutamakan hirarki yang kaku, mereka mungkin akan kesulitan menarik dan mempertahankan bakat muda.

Dalam konteks yang lebih luas, tren ini sejalan dengan perubahan yang terjadi di banyak perusahaan besar, seperti Google dan Meta, yang mengurangi lapisan manajemen untuk menciptakan organisasi yang lebih efisien. 

Berdasarkan data dari Bloomberg, hampir sepertiga pemutusan hubungan kerja pada tahun 2023 terjadi pada posisi manajer menengah, yang menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan ini mulai mengurangi birokrasi demi meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas operasional. 

Ini adalah sebuah tanda bahwa dunia kerja sedang mengalami perubahan besar, dan organisasi perlu cepat beradaptasi jika tidak ingin tertinggal.

Menyesuaikan Model Kepemimpinan untuk Masa Depan

Lantas, apa yang harus dilakukan oleh perusahaan? 

Sebagai sebuah solusi, peran manajer menengah masih bisa menjadi peluang yang berharga jika dimanfaatkan dengan bijak. 

Salah satu hal yang bisa diterapkan adalah menggunakan posisi ini untuk mengembangkan kesadaran diri dan keterampilan strategis. 

Menganggap posisi ini sebagai "inkubasi" kepemimpinan dapat membantu Gen Z mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi, dengan cara yang lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan pribadi.

Selain itu, perusahaan juga perlu menyesuaikan model kepemimpinan mereka agar lebih sejalan dengan kebutuhan generasi muda. 

Kepemimpinan yang lebih inklusif, yang memperhatikan keseimbangan hidup dan fleksibilitas, akan lebih menarik bagi Gen Z. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun