Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Endorse Presiden vs. Endorse Rakyat, Narasi Politik di Pilgub Jateng

20 November 2024   13:18 Diperbarui: 20 November 2024   13:19 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi (kiri), dan pesaingnya, Andika Perkasa. (KOMPAS) 

Ketika membahas Pilgub Jawa Tengah 2024, muncul pertanyaan menarik tentang kekuatan dukungan dalam memenangkan kontestasi. Dukungan dari elite politik sering dianggap sebagai faktor utama. 

“Kalau sudah didukung Presiden, pasti menang,” begitu pandangan umum yang sering terdengar. 

Namun, apakah benar dukungan elite selalu menjadi penentu? Ataukah ada kekuatan lain, seperti dukungan langsung dari rakyat, yang justru lebih berpengaruh?

Dalam Pilgub Jawa Tengah tahun ini, perdebatan antara endorse presiden dan endorse rakyat menjadi sorotan utama. 

Kontestasi ini tidak hanya tentang siapa yang akan memimpin Jawa Tengah, tetapi juga menyentuh isu legitimasi politik. 

Siapa yang memiliki kekuatan dukungan lebih signifikan: elite atau rakyat? 

Persaingan antara pasangan Ahmad Lutfi-Gus Yassin dan Andika-Hendi mencerminkan pertarungan dua narasi besar ini, dengan masing-masing kubu mengusung pendekatan yang berbeda dalam membangun dukungan mereka.

Peran Elite dalam Politik: Efektifkah?

Berdasarkan survei dari Kompas, Ahmad Lutfi mendapat dukungan kuat dari Presiden Jokowi. Di sisi lain, mantan Presiden Megawati juga dilaporkan memberikan dukungannya kepada pasangan Andika-Hendi. 

Dalam konteks politik Jawa Tengah, yang dikenal sebagai kandang banteng, dukungan dari tokoh besar semacam ini sering dianggap sebagai senjata pamungkas untuk mengamankan kemenangan.

Namun, data survei menunjukkan hasil yang tidak terduga. Tingkat elektabilitas Ahmad Lutfi dan Andika-Hendi bersaing ketat, meskipun Lutfi memulai kampanye lebih awal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun