Dulu, demonstrasi punya dampak besar karena langsung terlihat. Orang-orang yang turun ke jalan menunjukkan tekad dan solidaritas yang nyata.Â
Tapi sekarang, banyak yang merasa demonstrasi hanya membuang waktu dan berisiko tinggi.Â
Berdasarkan data dari Universitas Gadjah Mada, neoliberalisasi pendidikan tinggi juga memengaruhi pola pikir mahasiswa.Â
Mereka jadi lebih fokus pada diri sendiri daripada solidaritas kolektif.Â
Kampanye digital mungkin bisa melengkapi, tapi tidak bisa menggantikan aksi nyata.
Risiko Kehilangan Kesadaran Kolektif
Yang paling saya khawatirkan adalah hilangnya kesadaran kolektif.Â
Kita mungkin sibuk mengejar karier, tapi bagaimana dengan nilai-nilai kebersamaan?Â
Bagaimana jika kita semua terlalu fokus pada kepentingan pribadi dan lupa bahwa ada masalah yang lebih besar yang perlu diselesaikan bersama?
Sebagai contoh, gerakan mahasiswa tahun 1998 berhasil membawa perubahan besar, termasuk reformasi politik.Â
Mereka berani menghadapi risiko demi perubahan yang lebih baik.Â
Sekarang, dengan tekanan kapitalisme yang membuat semua orang merasa harus survive sendirian, keberanian seperti itu mulai memudar.