Di Indonesia, begitu banyak kreator berbakat, laksana benih-benih di padang luas, menunggu hari untuk merekah.Â
Namun, selama ini, mereka terikat pada rantai-rantai pihak ketiga, bergantung pada merek-merek besar, menanti secercah ruang untuk memonetisasi ciptaan mereka.Â
TikTok hadir bagai angin segar, memberi mereka jalan langsung ke audiens, memberi mereka kendali penuh atas jenama yang mereka lahirkan.Â
Kini mereka bisa menjadi tuan bagi dirinya sendiri, berdiri kokoh dengan karya yang mereka tentukan sendiri.
Mengubah Pasar dalam Persaingan antara Kreator dan Merek Tradisional
Di sisi lain, kehadiran kreator yang lebih mandiri ini juga memberikan tantangan baru bagi pasar tradisional.Â
Menurut Greenpub (2023), tren ekonomi kreator ini menggeser preferensi konsumen.Â
Mereka cenderung memilih produk dari kreator favorit mereka daripada merek besar yang mungkin mereka anggap terlalu formal atau jauh dari keseharian mereka.Â
Di Indonesia, di mana hubungan antara kreator dan pengikutnya bisa sangat erat, hal ini membuka jalan bagi kreator untuk bersaing langsung dengan merek-merek besar.
Ini bukan hanya soal kreator yang memasarkan produk, tapi lebih dari itu.Â
Banyak kreator yang benar-benar memahami audiens mereka, mereka tahu apa yang disukai dan dicari.Â
Hal ini memungkinkan mereka untuk menciptakan produk yang bukan hanya mengikuti tren, tetapi juga menjawab kebutuhan pengikutnya.Â