Indikator keberhasilan dari program ini jelas: integrasi data dari berbagai lembaga, pemutakhiran data secara berkelanjutan, dan peningkatan kapasitas teknologi yang mampu mendeteksi kesalahan data lebih cepat.Â
Target pemerintah ini bukan hanya sebuah wacana besar, tapi akan terwujud jika kolaborasi pusat-daerah dan berbagai kementerian dilakukan dengan penuh komitmen.
Namun, di tengah harapan besar ini, perlu diingat bahwa sistem integrasi data bukan tanpa tantangan.Â
Infrastruktur digital di daerah-daerah masih memerlukan penguatan.Â
Selain itu, budaya administrasi yang sudah lama terkotak-kotak di setiap lembaga, baik pusat maupun daerah, mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan visi integratif ini.Â
Misalnya, implementasi yang tidak selaras antara pusat dan daerah bisa menghambat akurasi data dan membuat target integrasi ini sulit dicapai dalam waktu singkat.
Perlu tindak lanjut yang berkesinambungan dari menteri-menteri baru dalam menyelaraskan proses integrasi ini.
Menuju Bantuan Sosial yang Lebih Manusiawi
Integrasi data kemiskinan dapat membawa era bantuan sosial yang lebih manusiawi, di mana bantuan tepat sasaran dan transparan.Â
Tetapi, apakah ini sekadar langkah administratif, atau benar-benar menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem?Â
Bisakah Indonesia mencapai impian ini, atau akankah kemiskinan terus menjadi kenyataan yang mengikat? Hanya waktu yang bisa menjawab.
***