Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Tips Digital Marketing dan AI.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pengalaman dan Formalitas Debat di Pilgub Sulsel, Siapa Lebih Siap?

28 Oktober 2024   15:59 Diperbarui: 28 Oktober 2024   16:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja, ada pertanyaan yang muncul: apakah kedua pasangan calon ini terlalu bergantung pada masa lalu mereka? 

Pengalaman masa lalu memang penting, tetapi dunia terus berubah, begitu juga masalah yang dihadapi masyarakat. 

Menurut survei GoodStats, masyarakat menghargai visi inovatif dalam kampanye. 

Mereka tidak hanya ingin tahu bagaimana para kandidat ini berhasil di masa lalu, tetapi juga bagaimana mereka akan menjawab tantangan yang berbeda di masa depan. 

Jadi, pengalaman tanpa pembaruan visi sama seperti mengulang buku lama dalam situasi yang sudah berubah.

Misalnya, pelayanan publik, seperti yang dijanjikan oleh Prof. Zudan Arif Fakrulloh, seharusnya lebih dari sekadar memenuhi standar. 

Program-program ini penting karena dapat meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat yang kurang mampu, seperti menyediakan transportasi untuk layanan kesehatan dan mempermudah pembuatan KTP, sehingga dapat benar-benar meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan hidup mereka. 

Ia menyebutkan pentingnya program-program yang benar-benar menyentuh kesejahteraan masyarakat, seperti transportasi untuk akses ke rumah sakit atau pembuatan KTP yang lebih efisien. 

Ini adalah contoh bagaimana visi baru bisa dihadirkan untuk menjawab kebutuhan publik secara langsung.

Jika kandidat hanya mengandalkan keberhasilan masa lalu tanpa inovasi, mereka mungkin kehilangan relevansi dengan masyarakat saat ini.

Pengalaman atau Pembaruan?

Pengalaman adalah modal penting, tetapi tanpa visi baru dan persiapan matang, debat hanya menjadi formalitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun