Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Tips Digital Marketing dan AI.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pengalaman dan Formalitas Debat di Pilgub Sulsel, Siapa Lebih Siap?

28 Oktober 2024   15:59 Diperbarui: 28 Oktober 2024   16:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, apakah semua pengalaman itu selalu relevan? 

Pengalaman yang dibawa oleh kandidat tentu akan berkontribusi pada diskusi, tetapi masyarakat ingin lebih dari itu. 

Mereka ingin perubahan, mereka ingin lebih dari cerita lama.

Keterbatasan Pengalaman Tanpa Persiapan Teknis

Meskipun pengalaman sangat dihargai, tidak berarti bahwa kandidat dapat mengabaikan persiapan teknis. 

Dalam literatur yang diulas oleh Wantimpres, ada kritik terhadap debat politik yang monoton dan kurang mendalam karena mengandalkan pengalaman tanpa disertai persiapan khusus, seperti melakukan riset mendalam tentang isu-isu spesifik atau latihan menjawab pertanyaan kritis yang mungkin muncul. 

Tidak adanya persiapan teknis bisa mengurangi greget perdebatan, dan ini tentunya bukan yang diinginkan publik. 

Kita butuh pemimpin yang tidak hanya paham isu, tetapi juga mampu menyampaikan argumen dengan data yang jelas dan terstruktur.

Dalam debat, ketika kandidat terlalu banyak bicara tentang apa yang sudah dilakukan, diskusi bisa terasa membosankan dan kehilangan relevansinya. 

Kita tidak hanya butuh cerita tentang apa yang sudah terjadi, tetapi juga peta jalan tentang apa yang akan dilakukan. 

Masyarakat ingin tahu solusi nyata yang akan diambil untuk masalah-masalah yang mungkin mereka hadapi lima tahun ke depan. 

Di sinilah persiapan teknis berperan, sebagai bukti keseriusan kandidat dalam memahami dan menawarkan solusi untuk tantangan baru.

Apakah Visi Misi Terlalu Bergantung pada Masa Lalu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun