Di Indonesia sendiri, mahasiswa sering menghadapi berbagai keterbatasan finansial.Â
Biaya kuliah, tempat tinggal, buku, hingga transportasi menambah beban yang mereka tanggung.Â
Dalam situasi seperti ini, membawa bekal menjadi solusi praktis yang dapat membantu mereka mempertahankan stabilitas keuangan.
Selain alasan finansial, kesehatan juga menjadi faktor penting mengapa banyak mahasiswa membawa bekal.Â
NYC Food Policy menekankan bahwa membawa bekal memberikan kendali lebih besar atas kualitas dan kebersihan makanan.
Mahasiswa merasa lebih tenang karena tahu bahan dan cara memasaknya.Â
Mereka sering membawa makanan seperti nasi dengan lauk ayam, telur, mie instan, sayuran, ikan, tumis tempe, atau tahu.Â
Makanan-makanan ini mudah disiapkan, terjamin kebersihannya, dan juga memberikan variasi gizi yang cukup, terutama di kampus besar di mana opsi makanan sehat terbatas.
Dukungan Keluarga dan Sentimen Emosional
Ada sisi sentimental dalam kebiasaan membawa bekal yang tidak bisa diabaikan.Â
Banyak mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas sering mendapatkan dukungan emosional melalui makanan yang disiapkan oleh orang tua mereka.Â
Frontiers in Education menyebutkan bahwa peran keluarga dalam mendukung mahasiswa sangat besar, terutama melalui penyediaan bekal yang membantu mengurangi beban finansial mereka.