Tanpa kebijakan yang kuat dan insentif bagi perusahaan untuk ikut serta, penerapan sistem kerja empat hari mungkin hanya akan dirasakan oleh segelintir pekerja formal.
Sementara sebagian besar tenaga kerja tetap berjuang dalam jam kerja yang panjang dan tekanan ekonomi.
Bagaimana Negara Lain Mengatasi Tantangan Produktivitas?
Beberapa negara seperti Inggris, Islandia, dan Belgia telah mencoba sistem ini dan melaporkan hasil positif.Â
Inggris misalnya, melihat penurunan hari sakit hingga 65% dan peningkatan retensi karyawan sebesar 57%.Â
Belgia bahkan memberikan kebebasan kepada pekerja untuk memilih empat hari kerja, walaupun harus dengan jam kerja lebih panjang per harinya.Â
Namun, pengalaman mereka tidak bisa begitu saja diterapkan di Indonesia tanpa modifikasi.Â
Negara-negara ini sudah memiliki produktivitas tenaga kerja yang tinggi dan tingkat jaminan sosial yang memadai, sesuatu yang masih menjadi tantangan di Indonesia.
Untuk mengadopsi sistem ini, Indonesia perlu lebih dulu mengejar produktivitas tenaga kerja yang lebih baik.Â
Berdasarkan data dari beberapa studi, produktivitas Indonesia masih jauh di bawah negara-negara yang telah mengadopsi compressed work schedule (CWS).Â
Misalnya, PDB per jam kerja di Indonesia hanya mencapai USD 14, sementara Irlandia mencapai USD 143.Â
Dengan angka ini, kita bisa melihat bahwa ada kesenjangan produktivitas yang cukup besar.