Misalnya, studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa pengurangan hari kerja bisa mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kepuasan hidup.Â
Namun, pengalaman ini juga menunjukkan bahwa tanpa regulasi dan dukungan yang tepat, risiko eksploitasi dan peningkatan beban kerja tetap ada.
Apakah Indonesia Siap?
Jadi, apakah Indonesia siap menerapkan sistem kerja empat hari?Â
Secara teknis, mungkin bisa di beberapa sektor formal yang memiliki produktivitas dan manajemen kerja yang baik.Â
Namun, dalam skala yang lebih luas, penerapan ini masih membutuhkan waktu dan penyesuaian.Â
Dalam kondisi sosial-ekonomi yang sedang melemah dan dengan dominasi sektor informal, akan lebih bijak jika pemerintah dan perusahaan fokus pada peningkatan daya beli dan stabilitas ekonomi terlebih dahulu.
Dalam jangka panjang, konsep sistem kerja empat hari memang menarik dan bisa menjadi solusi untuk keseimbangan hidup yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.Â
Namun, untuk saat ini, mungkin sebaiknya kita melihatnya sebagai sebuah visi yang memerlukan fondasi kuat, mulai dari regulasi yang mendukung, produktivitas tenaga kerja yang memadai, hingga kesiapan ekonomi yang lebih stabil.Â
Bagi Indonesia, menerapkan sistem kerja empat hari ibarat menatap sebuah mimpi indah, tapi butuh banyak upaya untuk mewujudkannya secara nyata.
***
Referensi:
- Katadata Indonesia. (2024). BUMN uji coba 4 hari kerja, ini daftar negara yang berhasil terapkan.
- Tempo. (2024). RI mengalami deflasi lima bulan beruntun, ekonom Core mendekati krisis era pandemi.
- Bisnis Indonesia. (2024). Pegawai Kementerian BUMN mulai uji coba kerja 4 hari seminggu.